Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menegaskan bahwa Indonesia tidak mendapatkan tambahan tarif impor 10% dari pemerintahan Amerika Serikat (AS) usai masuk kedalam blok ekonomi BRICS.
Hal ini merespon banyak pertanyaan dari publik setelah Presiden AS Donald Trump secara terbuka mengancam akan memberikan tambahan tarif 10% kepada negara-negara yang tergabung di BRICS. Pada saat ancaman itu disampaikan, Presiden Prabowo Subianto tengah menghadiri KTT BRICS di Rio de Janeiro, Brasil.
"Tambahan 10% itu tidak ada," kata Airlangga dalam konferensi daringnya, Minggu (13/7).
Airlangga menegaskan hingga kini, Indonesia hanya terkena kebijakan tarif resipokral sebesar 32%. Ketetapan ini juga tengah di negosiasikan dengan otoritas AS.
Baca Juga: Bertolak ke Belgia, Airlangga Bakal Bahas Finalisasi IEU CEPA
Airlangga juga menyampaikan kemungkinan pengenaan tarif 32% ini akan ditunda. Diketahui, sebelumnya tarif ini diumumkan akan mulai berlaku pada 1 Agustus mendatang.
Airlangga menyebut pertemuan di Amerika bersama dengan US Secretary of Commerce Howard Lutnick dan United States Trade Representative Jamieson Greer mulai ada hasil.
Meski masih dalam proses negosiasi, Airlangga mengatakan bahwa hal-hal yang diusulkan Indonesia dalam pertemuan tersebut telah diterima dan akan ditindaklanjuti.
"Jadi tiga minggu ini diharapkan finalisasi daripada fine tuning daripada proposal dan fine tuning daripada apa yang sudah dipertukarkan," jelas Airlangga.
Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump mengancam pemberlakukan tarif tambahan sebesar 10% terhadap negara mana pun yang dianggap sejalan dengan kebijakan anti-Amerika yang diusung BRICS.
Ancaman tersebut menambah ketidakpastian di tengah negosiasi tarif dagang yang masih berlangsung dengan sejumlah mitra dagang AS.
"Negara mana pun yang berpihak pada kebijakan anti-Amerika dari BRICS akan dikenakan tarif tambahan sebesar 10%. Tidak akan ada pengecualian terhadap kebijakan ini,” tulis Trump dalam unggahannya di platform Truth Social dikutip dari Bloomberg Senin (7/7).
Baca Juga: Airlangga Hartarto: Tarif 32% AS untuk Indonesia Ditunda
Selanjutnya: Pendapatan Premi MSIG Life Tumbuh 29% hingga Mei 2025
Menarik Dibaca: Apakah Jurusan Bahasa Terancam Tergusur AI atau Tidak? Ini Sederat Faktanya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News