Reporter: Siti Masitoh | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Kementerian Keuangan melaporkan outlook anggaran bantuan sosial (bansos) akan mencapai Rp 154,24 triliun, atau mencapai 109,23% dari target dalam APBN 2025 Rp 140,05 triliun.
Adapun outlook anggaran bansos tersebut meningkat bila dibandingkan 2024 yang mencapai Rp 153,31 triliun.
Meski demikian, pemerintah tidak secara gambling menyebutkan alasan kenaikan biaya bansos tersebut. Namun, bila mengutip Laporan Pemerintah tentang Pelaksanaan APBN Semester I 2025 disebutkan, pada kuartal II 2025, konsumsi rumah tangga diperkirakan tetap tumbuh positif didorong oleh berbagai insentif pemerintah dan tetap terjaganya inflasi.
Nah untuk mendorong konsumsi dan daya beli masyarakat, pemerintah memberikan stimulus fiskal berupa diskon tiket transportasi diantaranya, kereta, kapal laut, dan pajak pertambahan nilai (PPN) ditanggung pemerintah, diskon tarif tol, penebalan bansos dan bantuan pangan, serta bantuan subsidi upah.
Baca Juga: Sri Mulyani Dorong Integrasi Data untuk Optimalkan Penerimaan Negara
Paket stimulus ekonomi tambahan tersebut disalurkan periode Juni hingga Juli 2025 dengan total keseluruhan paket senilai Rp 24,44 triliun.
“Dengan demikian, konsumsi rumah tangga pada semester I 2025 diperkirakan berada pada kisaran 4,8%-5% year on year (yoy),” mengutip laporan tersebut, Minggu (13/7).
Realisasi bansos hingga semester I 2025 mencapai Rp 77,99 triliun atau 55,7% terhadap APBN. Sementara itu, realisasi bansos pada semester II 2025 diperkirakan mencapai 76,24 triliun atau 54,4% dari target. Sehingga pada akhir tahun realisasi belanja bansos diperkirakan mencapai Rp 154,24 triliun.
Kementerian Keuangan menyebut, akurasi penyaluran belanja bansos pada 2025 ditingkatkan dengan memperkecil inclusion dan exclusion error melalui Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).
DTSEN. Selanjutnya, realisasi belanja bantuan sosial, utamanya dipengaruhi oleh adanya pelaksanaan stimulus pertumbuhan ekonomi kuartal II 2025, melalui penebalan bansos kartu sembako.
Untuk diketahui, realisasi bansos semester I 2025 diantaranya dimanfaatkan untuk bantuan program keluarga harapan (PKH) bagi 10 juta keluarga penerima manfaat (KPM), bantuan sembako bagi 18,3 juta KPM.
Selanjutnya, bantuan Program Indonesia Pintar (PIP) bagi 7,7 juta siswa, bantuan Kartu Indonesia Pintar (KIP) kuliah bagi 984,7 ribu mahasiswa, bantuan Penerima Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan (PBI JKN) bagi 96,8 juta peserta, dan pelaksanaan tanggap darurat bencana.
Baca Juga: Sri Mulyani Ungkap Dana Desa bisa Jadi Jaminan Pembiayaan Kopdes Merah Putih
Selanjutnya: Pertamina EP Pacu Produksi Migas di Lapangan Akasia Bagus
Menarik Dibaca: Apakah Jurusan Bahasa Terancam Tergusur AI atau Tidak? Ini Sederat Faktanya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News