kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.830   0,00   0,00%
  • IDX 6.438   38,22   0,60%
  • KOMPAS100 926   8,20   0,89%
  • LQ45 723   5,45   0,76%
  • ISSI 205   2,17   1,07%
  • IDX30 376   1,61   0,43%
  • IDXHIDIV20 454   0,42   0,09%
  • IDX80 105   1,01   0,98%
  • IDXV30 111   0,45   0,40%
  • IDXQ30 123   0,28   0,22%

Kementerian ESDM Pertimbangkan RW Jadi Sub Pangkalan Pengecer Gas LPG 3 Kg


Selasa, 04 Februari 2025 / 16:17 WIB
Kementerian ESDM Pertimbangkan RW Jadi Sub Pangkalan Pengecer Gas LPG 3 Kg
ILUSTRASI. Warga membeli gas elpji 3 kilogram bersubsidi di salah satu pangkalan di Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Senin (3/2/2025). Pemerintah menetapkan pembelian LPG 3 kg dilayani di Pangkalan Resmi Pertamina untuk memastikan subsidi tepat sasaran.?ANTARA FOTO/Adeng Bustomi/nz


Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mempertimbangkan agar rukun warga (RW) menjadi sub pangkalan pengecer gas LPG 3 kg. 

Menteri ESDM Bahlil Lahadalia mengatakan, kebijakan distribusi gas LPG 3 kg ini dilakukan untuk memperbaiki tata kelola dan memastikan subsidi tepat sasaran. Sebab, pemerintah telah menggelontorkan anggaran Rp 87 triliun untuk subsidi gas LPG 3 kg. 

Berdasarkan perhitungan Bahlil, harga gas LPG 3 kg di tingkat konsumen semestinya maksimal Rp 18.000 - Rp 19.000 per tabung, atau maksimal Rp 20.000 per kg.

"Tapi apa yang terjadi, harga kita itu ada yang sampe Rp 25.000 sampai Rp 30.000 (per tabung)," ujar Bahlil di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (4/2).

Baca Juga: Pertamina Jelaskan Proses Perubahan Status Pengecer Menjadi Sub Pangkalan LPG 3 Kg

Bahlil juga menyebut potensi gas LPG 3 kg dioplos dan dijual ke industri. Hal ini yang juga bisa membuat distribusi gas tidak tepat sasaran.

Meski begitu, Bahlil mengakui masih ada kelemahan saat konsumen membeli gas ke pangkalan. Karena tidak semua wilayah di samping rumah atau di RW memiliki pangkalan. 

Bahlil bilang, solusi yang dibangun atas perintah presiden adalah semua pengecer naik kelas menjadi sub pangkalan. 

Dengan harapan agar mereka juga dapat fasilitas aplikasi. Ini supaya negara dan Pertamina bisa mengontrol harga jual di tingkat sub pangkalan.

Baca Juga: Kebijakan Bahlil Larang Jual LPG 3 Kg Lewat Pengecer Picu Kelangkaan Buatan

"Ini lagi kita mempertimbangkan juga agar RW ini bisa menjadi sub pangkalan karena yang tau mayarakat di sekitarnya itu kan RW, ini lagi kami mempertimbangkan gitu ya," ucap Bahlil.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×