kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Kemensos berharap bansos dalam bentuk tunai dapat menjaga daya beli masyarakat


Minggu, 22 November 2020 / 22:41 WIB
Kemensos berharap bansos dalam bentuk tunai dapat menjaga daya beli masyarakat
ILUSTRASI. Petugas menyerahkan Bantuan Sosial Tunai bagi warga di Kantor Pos Indramayu, Jawa Barat, Minggu (9/5/2020).


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Kementerian Sosial (Kemensos) mengupayakan bantuan sosial di tengah pandemi virus corona (covid-19) salah satunya adalah Bantuan Sosial Tunai untuk 9 juta masyarakat tidak mampu di 33 Provinsi di Indonesia. 

Bantuan Sosial Tunai tersebut telah dilakukan dalam dua  gelombang dari bulan April hingga Desember 2020 nanti. Gelombang pertama (April-Juni) penerima manfaat mendapatkan Rp 600.000 per kepala keluarga (KK) per bulan. Kemudian pada gelombang kedua yang berlangsung dari Juli-Desember telah disesuaikan menjadi Rp300.000 per KK per bulan. 

Asep Sasa Purnama, Direktur Jenderal Penanganan Fakir Miskin Kemensos, menjelaskan, realisasi Bantuan Sosial Tunai telah mencapai 82% secara nasional. 

"Kami berterimakasih kepada semua Bupati, Walikota, Gubernur, Camat, Kepala Desa, Lurah, kemudian aparat, yang bahu membahu menyalurkan bantuan, sehingga apa yang sebelumnya kita perkirakan sebagai tantangan luar biasa, pada akhirnya bisa kita laksanakan dengan baik," ujarnya dalam keterangannya.

Baca Juga: Siapkan anggaran perpanjangan BST Rp 12 triliun, Mensos minta validasi data

Lebih lanjut, Asep Sasa Purnama menjelaskan bahwa Bantuan Sosial Tunai tidak hanya berdampak sosial semata-mata bagi keluarga penerima manfaat, tapi juga berdampak ekonomi yang lebih besar lagi. Dengan adanya Bantuan Sosial Tunai ini, terjadi sirkulasi uang secara nasional dengan jumlah Rp 32,4 Triliun atau sekitar Rp 2 Triliun tiap bulannya, dan mampu membantu menggerakkan kegiatan ekonomi di tingkat akar rumput.

Pada sisi penyaluran, PT. Pos selaku mitra Kemensos  memanfaatkan 4.500 cabang kantor pos di seluruh Indonesia sebagai titik pengambilan Bantuan Sosial Tunai tersebut. PT. Pos juga telah menjalin koordinasi dengan komunitas setempat, RT, RW, atau banjar dan bekerjasama menyalurkan Bantuan Sosial Tunai ini. Bahkan bagi penerima manfaat yang tidak bisa mendatangi titik pengambilan, petugas pos akan mendatangi langsung dan mengantar Bantuan Sosial Tunai, seperti bagi mereka yang  telah lanjut usia, sakit atau tinggal di desa-desa terpencil.

Faizal Rochmad Djoemadi, Direktur Utama PT. Pos Indonesia, menyatakan,“Kami sudah berhasil menyalurkan Bantuan Sosial Tunai ini ke 483 kota, 514 Kabupaten, 7094 Kecamatan, dan 83.447 desa. Alhamdulilah dengan jumlah yang masif tersebut kita telah sampai pada tahap ke-6, tercapai 96,79% dana yang kita salurkan Rp21,5 Triliun. Sisanya karena ada yang sudah meninggal maupun pindah alamat, itu kita kembalikan ke Kemensos dan diganti dengan data baru yang akan diberikan di periode berikutnya”.

Baca Juga: Erick Thohir minta Himbara perbaiki sistem, demi perkuat pemulihan ekonomi nasional



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×