kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.693.000   3.000   0,18%
  • USD/IDR 16.345   -45,00   -0,28%
  • IDX 6.598   -37,79   -0,57%
  • KOMPAS100 949   -14,20   -1,47%
  • LQ45 740   -10,51   -1,40%
  • ISSI 206   0,15   0,07%
  • IDX30 385   -5,43   -1,39%
  • IDXHIDIV20 462   -8,12   -1,73%
  • IDX80 108   -1,53   -1,40%
  • IDXV30 112   -0,99   -0,88%
  • IDXQ30 126   -1,85   -1,44%

Kemenkeu Optimitis Target Penerimaan Tercapai Meski Cukai Rokok Batal Naik


Selasa, 24 September 2024 / 19:26 WIB
Kemenkeu Optimitis Target Penerimaan Tercapai Meski Cukai Rokok Batal Naik
ILUSTRASI. Pedagang menunjukkan bungkus rokok bercukai di Jakarta, Kamis (10/12/2020). Kementerian Keuangan mengumumkan kenaikan tarif cukai rokok sebesar 12,5 persen yang berlaku pada 2021. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/foc.


Reporter: Shifa Nur Fadila | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementeraian Keuangan (Kemenkeu) memutuskan tidak akan mengerek tarif cukai hasil tembakau (CHT) atau cukai rokok pada 2025.

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kemenkeu memastikan penyesuaian tarif CHT tahun depan belum akan dilakukan. 

Keputusan untuk tidak menaikkan tarif cukai rokok pada 2025 diambil setelah mempertimbangkan keseimbangan antara kondisi industri saat ini, penerimaan negara, dan kesehatan masyarakat. 

Baca Juga: Kemenkeu Ungkap Arah Kebijakan Fiskal Pemerintahan Prabowo

Direktur Komunikasi dan Bimbingan Pengguna Jasa Bea Cukai, Nirwala Dwi Heryanto mengungkapkan dari sisi penerimaan, target yang ditetapkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sudah memperhitungkan kebijakan tersebut. Sehingga pemerintah tetap optimistis penerimaan dapat dicapai tanpa harus menaikkan tarif.

"Namun tetap dengan menjaga kontrol terhadap konsumsi tembakau," jelas Nirwala kepada Kontan, Selasa (24/9). 

Di sisi lain, pemerintah juga telah berdiskusi dengan DPR mengenai rencana penerapan cukai pada objek baru, seperti Minuman Berpemanis Dalam Kemasan (MBDK). Menurut Nirwala langkah ini diutamakan untuk mengurangi dampak kesehatan akibat konsumsi tinggi minuman berpemanis.

"Selain aspek kesehatan, MBDK juga diproyeksikan menjadi sumber penerimaan tambahan yang lebih luas, mendiversifikasi pendapatan cukai negara," ujarnya. 

Baca Juga: Cukai Rokok Batal Naik di 2025, Pemerintah Siapkan Hal Ini

Nirwala menambahkan saat ini, skema tarif cukai untuk MBDK masih dalam proses kajian. 

Pemerintah tengah mempertimbangkan masukan dari kementerian/lembaga terkait, lembaga penelitian, dan pelaku industri. Fokus utama tetap pada upaya pengendalian konsumsi untuk kesehatan masyarakat.

"Sementara potensi penerimaan akan ditentukan berdasarkan hasil kajian yang komprehensif," ungkapnya.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×