kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.896.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.819   -40,00   -0,24%
  • IDX 6.445   76,55   1,20%
  • KOMPAS100 925   1,93   0,21%
  • LQ45 725   0,95   0,13%
  • ISSI 202   3,69   1,86%
  • IDX30 378   0,13   0,03%
  • IDXHIDIV20 460   2,21   0,48%
  • IDX80 105   0,15   0,14%
  • IDXV30 112   1,00   0,90%
  • IDXQ30 124   0,24   0,19%

Kemenkeu Kerek Anggaran Subsidi Energi Jadi Rp 203,4 Triliun pada Tahun 2025


Kamis, 13 Maret 2025 / 16:30 WIB
Kemenkeu Kerek Anggaran Subsidi Energi Jadi Rp 203,4 Triliun pada Tahun 2025
Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mengikuti rapat kerja dengan Komite IV DPD di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (18/2/2025). Kementerian Keuangan mengalokasikan anggaran subsidi energi sebesar Rp 203,4 triliun pada tahun 2025, meningkat 1,9% dibandingkan tahun 2024.


Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengalokasikan anggaran subsidi energi sebesar Rp 203,4 triliun pada tahun 2025. Jumlah ini lebih tinggi sedikit 1,9% secara tahunan atau year on year (yoy) dibandingkan realisasi subsidi energi tahun 2024 yang sebesar Rp 177,6 triliun. 

Dalam rinciannya, subsidi BBM dianggarkan sebesar Rp 26,7 triliun dan Rp 87 triliun untuk subsidi LPG Tabung 3 Kg. Sementara untuk subsidi listrik dianggarkan sebesar Rp 89,7 triliun untuk tahun.

"Selain diskon listrik, pemerintah terus menjalankan program subsidi sejumlah barang-barang bersubsidi, dan untuk tahun 2025 total subsidi dan kompensasinya yang dianggarkan adalah Rp 394,3 triliun, ini lebih tinggi dibandingkan realisasi tahun lalu Rp 386,9 triliun," ungkap Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara  dalam konferensi pers APBN KITA Februari, Kamis (13/3). 

Baca Juga: Kemenkeu Kerek Target Penerimaan Pajak Jadi Rp 2.443 Triliun pada 2025

Lebih lanjut, Suahasil menyebut cara pemerintah memberikan subsidi ini melalui APBN adalah dengan membayarkan selisih harga, dari harga keekonomian dari harga seharusnya menjadi harga yang dibayarkan masyarakat. Sehingga harga yang dibayarkan masyarakat lebih murah melalui subsidi dan kompensasi. 

Suahasil menyebut, kuota listrik bersubsidi diberikan kepada 42,1 juta pelanggan, sementara untuk kuota BBM Subsidi sebanyak 19,4 juta kiloliter (KL), dan subsidi LPG 3 Kg untuk 8,2 juta metrik ton (MT). 

Adapun realisasi pemberian subsidi dan kompensasi yang diterima masyarakat terdiri dari produk BBM untuk jenis subsidi solar yang dinikmati lebih dari 4 juta kendaraan, sementara subsidi pertalite telah dinikmati lebih dari 157,4 juta kendaraan. 

Baca Juga: Menilik Rencana Pemerintahan Prabowo Ubah Subsidi Energi ke BLT

Kemudian untuk subsidi LPG 3 KG telah dinikmati 40,3 juta pelanggan, dan subsidi listrik rumah tangga dinikmati 41,5 juta pelanggan subsidi. Sementara untuk subsidi pupuk Urea dan pupuk NPK telah diberikan sebanyak 7,3 ton kepada petani.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×