kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kekeringan, harga pangan di Jabodetabek naik 50%


Senin, 29 September 2014 / 17:26 WIB
Kekeringan, harga pangan di Jabodetabek naik 50%
ILUSTRASI. PT PP Tbk (PTPP) bakal menggarap cukup banyak proyek selama tahun 2023 ini.. KONTAN/Fransiskus Simbolon/02/06/2017


Reporter: Mona Tobing | Editor: Uji Agung Santosa

JAKARTA. Memasuki musim kekeringan, harga bahan pangan mulai mengalami kenaikan. Kenaikan harga pangan terjadi di sejumlah pasar wilayah Jabodetabek, hingga sebesar 50%.

Sekjen Asosiasi Pedagang Pasar Indonesia Ngadiran mengatakan, sudah selama sepuluh hari terakhir harga pangan terus merangkak naik. Kondisi ini terjadi karena kekeringan yang melanda sejumlah daerah akibat defisit air. Kekeringan membuat hasil pertanian terganggu.

Ngadiri menyebut, harga cabai, bawang merah dan sayur merangkak naik berkisar antara 30% sampai 50%. Harga cabai rawit misalnya dari Rp 20.000 per kg menjadi Rp 40.000 per kg. Sementara cabai merah keriting menjadi Rp 28.000 per kg sampai Rp 30.000 per kg.

Sedangkan bawang merah dari Rp 14.000 per kg menjadi Rp 18.000 per kg. Sedangkan harga sayur naik berkisar Rp 2.000 per kg hingga Rp 3.000 per kg. Terakhir beras naik sekitar Rp 1.000 per kg. "Pasokan aman sebenarnya namun daga beli jelang Idul Adha tinggi. Namun dikatakan aman tidak juga kalau sampai Oktober produksi turun karena cuaca," ujar Ngadirin pada Senin (29/9).

Sementara itu Sunarto Atmo, Ketua Dewan Bawang Merah Indonesia menambahkan, produksi bawang merah memang mengalami penurunan produksi karena kekeringan. Jika satu hektare bisa memanen bawang merah sebesar 15 ton. Kini berkurang menjadi 10 ton per ha. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×