Reporter: Ratih Waseso | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indonesia kembali kedatangan vaksin Covid-19 dalam bentuk bahan baku bulk sebanyak 8 juta dosis. Dengan kedatangan vaksin Sinovac tersebut, maka total vaksin yang telah didapatkan Pemerintah baik melalui kerja sama bilateral maupun multilateral menjadi 91,9 juta dosis.
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi menyampaikan, sepanjang Mei kemarin, Indonesia telah menerima tiga kali kedatangan vaksin, di antaranya dari Sinovac sebanyak dua kali dan AstraZeneca sebanyak satu kali.
"Ini menambah jumlah stok vaksin kita total menjadi 91,9 juta dosis,” ujar Nadia dalam siaran pers, Selasa (1/6).
Baca Juga: Hasil uji klinik, vaksin Covid-19 Moderna sangat efektif untuk remaja 12-17 tahun
Berkaca pada vaksin yang terus datang bertahap, maka ketersediaan vaksin yang ada hingga saat ini diperkirakan dapat mencukupi kebutuhan 25-30 juta dosis.
“Ini sebuah kabar gembira bagi kita semua karena artinya kita dapat meningkatkan upaya penyuntikan menjadi 1 juta dosis per hari sehingga kita dapat mempercepat program vaksinasi dan mengejar kekebalan kelompok," imbuhnya.
Selain itu, lanjutnya jumlah vaksin yang dimiliki saat ini mendukung pemerintah untuk memperluas sasaran vaksinasi terutama pada kelompok rentan dan usia pralansia 50 tahun ke atas.
Di mana lansia dan usia pralansia, menurut Nadia, juga memiliki risiko kesakitan dan kematian yang lebih tinggi dibandingkan kelompok usia lainnya sehingga perlu segera diprioritaskan untuk mendapatkan vaksinasi.
Kehadiran vaksin tahap 14 ke Indonesia membuat total vaksin dalam bentuk bulk yang telah didapatkan sebanyak 81,5 juta dosis. Bio Farma sendiri telah memproduksi 65,5 juta dosis dari bahan baku tersebut.
Secara estimasi, Indonesia akan memproduksi secara total 75,9 juta dosis vaksin dari bahan baku yang sudah didatangkan hingga Senin kemarin.
“Seperti yang kita ketahui, sampai saat ini Indonesia sudah memiliki 75,9 juta vaksin, dimana kalau satu rakyat Indonesia mempergunakan dua dosis berarti cukup untuk 37,5 juta rakyat Indonesia,” ujar Erick Tohir, Menteri BUMN.
Sebagai informasi Pemerintah hingga Minggu (30/5) sudah memberikan 26,9 juta dosis vaksin untuk tahap vaksinasiI dan II. Cakupan tersebut tentunya akan terus ditingkatkan. Erick menambahkan, dibandingkan negara-negara Asia Tenggara lainnya, Indonesia adalah salah satu negara ASEAN yang vaksinasinya sudah tinggi.
Baca Juga: Sudah divaksinasi lengkap masih terinfeksi COVID-19? Ini kata Kemenkes
Erick mengingatkan, meskipun vaksinasi adalah game changer, tetapi jika tanpa didukung protokol kesehatan oleh masyarakat, tujuan mencapai kekebalan kelompok tidak akan bisa menjadi program yang berkelanjutan.
Oleh karenanya, dukungan dari masyarakat sangat penting artinya dengan menerapkan disiplin protokol kesehatan yaitu memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan.
“Kita juga berharap dengan makin luasnya cakupan vaksinasi, secara ekonomi Indonesia bisa tumbuh lagi seperti tahun-tahun sebelumnya, yaitu tumbuh 4-5% hingga akhir 2021,” ujar Erick.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News