kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kegalauan Sri Mulyani terkait target pertumbuhan ekonomi di 2022


Rabu, 02 Juni 2021 / 13:45 WIB
Kegalauan Sri Mulyani terkait target pertumbuhan ekonomi di 2022
ILUSTRASI. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.


Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi pada 2022 berada di rentang 5,2% hingga 5,8% year on year (yoy). Dalam hal ini, konsumsi rumah tangga sebagai kontributor terbanyak produksi domestik bruto (PDB) tahun depan ditargetkan tumbuh 5,1% hingga 5,3% yoy.

Kendati demikian, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan angka tersebut cukup berat. Sebab, konsumsi rumah tangga akan tergantung dari pengendalian pandemi virus corona. 

“Konsumsi tumbuh 5,1% hingga 5,3%, sesuatu yang sangat cukup cukup berat dicapai sebab kita tahu konsumsi tergantung Covid-19 jika covid terkendali, dan vaksinasi sukses, pasti demand dan konsumsi bisa kembali lagi,” kata Menkeu dalam Rapat Kerja bersama Komisi XI, Rabu (2/6). 

Bahkan, Sri Mulyani tidak memungkiri proyeksi konsumsi rumah tangga pada 2022 berpotensi meleset, apabila faktor pengendalian covid-19 tak terkendali. Alasannya, pengendalian pandemi tidak semuanya berada di bawah kontrol pemerintah. 

Baca Juga: Sri Mulyani sebut peningkatan Covid-19 pasca libur Lebaran perlu diwaspadai

Namun yang jelas pemerintah akan mempercepat vaksinasi untuk mengendalikan pandemi covid-19. 

Oleh karenanya, Sri Mulyani berharap risiko konsumsi rumah tangga dapat diimbangi dengan outlook investasi dan perdagangan yang membaik. Adapun proyeksi pembentukan modal tetap bruto (PMTB) 2020 berada di kisaran 5,4%-6,9% yoy. Sementara ekspor tumbuh 4,3%-6,8% dan impor ditargetkan melonjak 3,6%-7,8% secara tahunan.

“Kinerja investasi diharapkan dapat merespon kinerja Purchasing Manufaktur Index (PMI_ yang yang sudah meningkat dan dukungan dari pertumbuhan ekonomi yang pulih,” ucap Menkeu.

Baca Juga: Mempersiapkan peralatan deteksi gejala awal Covid-19



TERBARU

[X]
×