kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.074.000   -12.000   -0,58%
  • USD/IDR 16.499   -11,00   -0,07%
  • IDX 7.699   70,40   0,92%
  • KOMPAS100 1.077   10,50   0,99%
  • LQ45 782   12,20   1,58%
  • ISSI 264   0,53   0,20%
  • IDX30 406   6,07   1,52%
  • IDXHIDIV20 472   4,64   0,99%
  • IDX80 119   1,25   1,07%
  • IDXV30 129   -1,04   -0,80%
  • IDXQ30 132   1,79   1,38%

Kegalauan Sri Mulyani terkait target pertumbuhan ekonomi di 2022


Rabu, 02 Juni 2021 / 13:45 WIB
Kegalauan Sri Mulyani terkait target pertumbuhan ekonomi di 2022
ILUSTRASI. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.


Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi pada 2022 berada di rentang 5,2% hingga 5,8% year on year (yoy). Dalam hal ini, konsumsi rumah tangga sebagai kontributor terbanyak produksi domestik bruto (PDB) tahun depan ditargetkan tumbuh 5,1% hingga 5,3% yoy.

Kendati demikian, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan angka tersebut cukup berat. Sebab, konsumsi rumah tangga akan tergantung dari pengendalian pandemi virus corona. 

“Konsumsi tumbuh 5,1% hingga 5,3%, sesuatu yang sangat cukup cukup berat dicapai sebab kita tahu konsumsi tergantung Covid-19 jika covid terkendali, dan vaksinasi sukses, pasti demand dan konsumsi bisa kembali lagi,” kata Menkeu dalam Rapat Kerja bersama Komisi XI, Rabu (2/6). 

Bahkan, Sri Mulyani tidak memungkiri proyeksi konsumsi rumah tangga pada 2022 berpotensi meleset, apabila faktor pengendalian covid-19 tak terkendali. Alasannya, pengendalian pandemi tidak semuanya berada di bawah kontrol pemerintah. 

Baca Juga: Sri Mulyani sebut peningkatan Covid-19 pasca libur Lebaran perlu diwaspadai

Namun yang jelas pemerintah akan mempercepat vaksinasi untuk mengendalikan pandemi covid-19. 

Oleh karenanya, Sri Mulyani berharap risiko konsumsi rumah tangga dapat diimbangi dengan outlook investasi dan perdagangan yang membaik. Adapun proyeksi pembentukan modal tetap bruto (PMTB) 2020 berada di kisaran 5,4%-6,9% yoy. Sementara ekspor tumbuh 4,3%-6,8% dan impor ditargetkan melonjak 3,6%-7,8% secara tahunan.

“Kinerja investasi diharapkan dapat merespon kinerja Purchasing Manufaktur Index (PMI_ yang yang sudah meningkat dan dukungan dari pertumbuhan ekonomi yang pulih,” ucap Menkeu.

Baca Juga: Mempersiapkan peralatan deteksi gejala awal Covid-19




TERBARU
Kontan Academy
BOOST YOUR DIGITAL STRATEGY: Maksimalkan AI & Google Ads untuk Bisnis Anda! Business Contract Drafting

[X]
×