kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.098.000   -17.000   -0,80%
  • USD/IDR 16.571   109,00   0,66%
  • IDX 8.008   -16,75   -0,21%
  • KOMPAS100 1.116   -7,41   -0,66%
  • LQ45 809   -5,92   -0,73%
  • ISSI 276   0,10   0,04%
  • IDX30 421   -3,05   -0,72%
  • IDXHIDIV20 483   -7,14   -1,46%
  • IDX80 123   -0,71   -0,57%
  • IDXV30 132   -1,87   -1,40%
  • IDXQ30 134   -2,10   -1,54%

Kasus Keracunan MBG Kembali Terjadi, Kepala BGN Buka Suara


Kamis, 18 September 2025 / 20:25 WIB
Kasus Keracunan MBG Kembali Terjadi, Kepala BGN Buka Suara
ILUSTRASI. Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana.


Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindaya buka suara terkait terulangnya kasus keracunan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di beberapa daerah. 

Dadan mengatakan salah satu kasus yang terjadi di Bengkulu disebabkan karena baru beroperasinya Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang belum siap. 

Terkait ini, kata Dadan, BGN telah memberikan evaluasi dan menyarankan setiap SPPG yang beroperasi agar melakukan pelayanan secara bertahap. 

"Karena ibu-ibu yang biasa masak 4 orang sampai 10 orang itu belum tentu bisa untuk masak langsung 1.000 sampai 3.000. Jadi baiknya kalau ada 20 sekolah yang dilayani untuk hari pertama ya 2 sekolah dulu nanti 2 hari kemudian bertahap menjadi 4 sekolah nah itu yang kami sarankan," katanya di Kantor BGN, Kamis (18/9/2025). 

Baca Juga: Kepala BGN Sebut Akan Utamakan Produk Lokal dalam Pengadaan Food Tray Program MBG

Sementara untuk kasus di Baubau, Sulawesi Tenggara, Dadan menyebut, keracunan terjadi karena SPPG yang beroperasi berganti supplier yang belum siap. 

Dadan mengakui kasus keracunan masih terjadi. Namun, BGN menegaskan terus melakukan perbaikan agar kejadian ini tidak berulang. 

"Itu harus zero accident. Kita kan ingin membuat anak cerdas, sehat, kuat, ya harus makanannya dikonsumsi dengan baik, dan tidak menimbulkan gangguan pencernaan," kata dia.

Sebelumnya, sejumlah kasus dugaan keracunan program MBG muncul dalam sepekan terakhir. Pertama, kejadian di Baubau, Sulawesi Tenggara yang menimpa 37 siswa SMA Negeri 7 dan SD Hidayatullah.

Belasan siswa SMAN 2 Lamongan, Jawa Timur juga dilarikan ke rumah sakit setelah diduga keracunan usai menyantap MBG, pada Rabu (17/9). Para murid awalnya dilaporkan mengalami mual dan pusing setelah mengonsumsi MBG.

Kasus kedua, di hari yang sama, di Garut, Jawa Barat, ada 194 siswa dari berbagai sekolah di Kecamatan Kadungora, dilaporkan keracunan. Para siswa diduga mengalami keracunan usai menyantap makanan dari program.

Ketiga, ratusan siswa dari berbagai sekolah di Empang, Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB), diduga keracunan setelah menyantap menu MBG. Ada juga kasus dugaan keracunan makanan juga dialami 19 siswa dari tiga sekolah di wilayah Semin, Gunungkidul usai menyantap menu MBG, Senin 15 September.

Baca Juga: Anggaran Jumbo MBG, Ekonom: Apakah Bisa Jadi Stimulus Fiskal?

Selanjutnya: 4 Penyebab Ketiak Tetap Bau meski Sudah Pakai Deodoran, Perhatikan Cara Penggunaannya

Menarik Dibaca: 4 Penyebab Ketiak Tetap Bau meski Sudah Pakai Deodoran, Perhatikan Cara Penggunaannya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Business Contract Drafting GenAI Use Cases and Technology Investment | Real-World Applications in Healthcare, FMCG, Retail, and Finance

[X]
×