Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Prabowo Subianto mengakui masih ada kasus keracunan dalam pelaksanaan program Makan Bergizi (MBG).
Ia mengatakan bahwa keberhasilan program ini mencapai 99,99%, dan pelaksanaan kini masih ada yang belum sempurna.
“Kita mau zero error! Zero defect! Walaupun sangat sulit, tapi kita harus," katanya dalam keterangan resmi melalui Youtube, UKRI, Minggu (19/10/2025).
Prabowo juga mengutip Rockefeller Institute, lembaga terafiliasi dengan State University of New York, yang menyatakan program MBG menjadi perhatian dunia.
Baca Juga: Tak Ada Progres hingga Tenggat Waktu, Badan Gizi Nasional Mencoret 1.414 Usulan SPPG
Indonesia adalah negara ke 78 atau 79 yang menggulirkan program makan bergizi. "Sekarang, sudah ada 112 negara, dan sebagian besar ikut contoh kita," kata dia.
Prabowo mengatakan bahawa Indonesia menjadi salah satu negara yang paling cepat menggulirkan program ini.
Sejak diluncurkan Januari 2025, Prabowo mengatakan program MBG sudah memberi makan sebanyak 36,2 juta penerima manfaat. Setara dengan memberikan lebih dari 1,4 miliar porsi makanan.
Program MBG juga menggerakkan ekonomi masyarakat. Total sudah adalah 12.205 dapur dengan masing-masing dapur mempekerjakan 50 orang.
"Masing-masing dapur menimbulkan 15 supplier makanan di desa. Masing-masing suplier mempekerjakan 5-10 pekerja hingga petani. Saudara-saudara, ini prestasi yang tidak kecil, dan kita dibicarakan di dunia internasional," kata dia.
Baca Juga: BGN Bantah Ada 9 Balita Keracunan Makan Bergizi Gratis di Tasikamalaya
Diketahui, kasus keracunan program MBG memang masih banyak terjadi. Yang terbaru, dugaan keracunan terjadi di Kabupaten Bogor.
Berdasarkan data Puskesmas, sebanyak 3.034 siswa dari 10 sekolah di wilayah tersebut mengonsumsi makanan dari Program SPPH Ciangsana, Yayasan Rumika Peduli Bangsa.
Namun, hanya tujuh siswa dari SDN Ciangsana 02 yang mengalami gejala dan langsung mendapatkan perawatan di Puskesmas Ciangsana.
Menu makanan yang dikonsumsi para siswa pada hari kejadian terdiri dari nasi putih, ayam goreng tepung asam manis, tahu goreng, mix vegetable, dan buah jeruk.
Gejala dialami sekitar pukul 11.15 WIB dengan masa inkubasi sekitar 15 menit. Setelah penanganan medis, seluruh siswa yang mengalami gejala mulai menunjukkan perbaikan.
Selanjutnya: Mantan Danpaspamres Era Jokowi, Marsda TNI Wahyu Hidayat Sudjatmiko Tutup Usia
Menarik Dibaca: Jadwal Final Denmark Open 2025, Jonatan Christie Menuju Gelar Kedua Secara Beruntun
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News