kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.902.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.450   167,00   1,00%
  • IDX 6.816   48,94   0,72%
  • KOMPAS100 985   6,24   0,64%
  • LQ45 763   1,83   0,24%
  • ISSI 216   1,39   0,64%
  • IDX30 397   1,52   0,38%
  • IDXHIDIV20 474   2,31   0,49%
  • IDX80 111   0,22   0,20%
  • IDXV30 115   -0,82   -0,71%
  • IDXQ30 130   0,67   0,52%

BGN Bakal Usut Tuntas Kasus Keracunan Makan Bergizi Gratis di Bandung dan Tasikmalaya


Minggu, 04 Mei 2025 / 12:44 WIB
BGN Bakal Usut Tuntas Kasus Keracunan Makan Bergizi Gratis di Bandung dan Tasikmalaya
ILUSTRASI. Badan Gizi Nasional (BGN) menanggapi dugaan keracunan pangan dalam Program Makanan Bergizi (MBG) yang menimpa sejumlah siswa. ANTARA FOTO/Jessica Wuysang/nz


Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Gizi Nasional (BGN) menanggapi dugaan keracunan pangan dalam Program Makanan Bergizi (MBG) yang menimpa sejumlah siswa di wilayah Bandung dan Tasikmalaya. 

Diketahui, kejadian terbaru dilaporkan terjadi di lingkungan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Yayasan Abu Bakar Ash-Shiddiq, Tasikmalaya, pada Kamis (1/5). 

Selain itu, sebanyak 342 siswa SMP Negeri 35 Kota Bandung mengalami keracunan makanan usai menyantap menu MBG. 

Baca Juga: Prabowo Klaim Penerima Makan Bergizi Gratis Telah Mencapai 3 Juta Anak

Peristiwa ini terjadi di sekolah yang berlokasi di Jalan Dago Pojok, Kecamatan Coblong, Kota Bandung. Selain siswa, dua orang guru juga mengalami gejala serupa. 

Kepala BGN, Dadan Hindayana, menegaskan bahwa pihaknya tengah melakukan langkah cepat dan menyeluruh dalam menyelidiki penyebab insiden ini.

“Menyikapi munculnya kasus serupa di beberapa wilayah, kami menegaskan komitmen BGN untuk mengusut secara tuntas penyebabnya dan melakukan evaluasi menyeluruh guna mencegah terulangnya kejadian serupa,” ujar Dadan dalam keterangan resmi, Jum'at (2/5). 

Kepala SPPG Yayasan Abu Bakar Ash-Shiddiq, Tasikmalaya, Michael Julius Tobing, menyampaikan bahwa semua prosedur penanganan bahan pangan telah dilakukan secara teliti sebelum pengolahan.

“Setiap komponen menu seperti tahu, ayam, beras, sayur, dan kentang diperiksa kualitasnya secara menyeluruh sebelum diolah,” Michael.

Baca Juga: Kemenkeu Catat Realisasi MBG Masih Minim, Baru Rp 2,3 Triliun Hingga 27 April 2025

Dadan menyebut asil uji awal yang dilakukan tim ahli gizi SPPG BGN menunjukkan bahwa makanan dalam kondisi baik sebelum dikirim ke penerima manfaat.

“Kami memastikan seluruh proses, baik pengolahan maupun distribusi, sesuai dengan standar operasional. Namun investigasi mendalam tetap diperlukan untuk memastikan titik kritis masalah,” tambah Dadan.

Sementara untuk kasus keracunan MBG di Bandung, BGN mengaku telah menerjunkan tim investigasi gabungan dan tengah menunggu hasil uji laboratorium terhadap sampel makanan dan bahan mentah yang digunakan, yang diperkirakan akan tersedia dalam 10 hari ke depan.

BGN juga memastikan bahwa siswa yang terdampak telah mendapatkan penanganan medis yang diperlukan di fasilitas kesehatan setempat.

“Kami memahami kekhawatiran yang muncul di tengah masyarakat. Untuk itu, kami mengimbau seluruh pihak agar tetap tenang dan menunggu hasil resmi investigasi. BGN akan terus menyampaikan informasi secara terbuka dan bertanggung jawab,” tutur Dadan.

Baca Juga: Bapanas Berharap Program MBG Bisa Jaga Harga Telur

Sebagai langkah korektif dan preventif, Badan Gizi Nasional juga segera melakukan pengetatan terhadap prosedur distribusi makanan, khususnya pada:

1. Protokol keamanan saat proses pengantaran dari dapur ke sekolah.

2. Pembatasan waktu maksimum pengantaran untuk menjaga kualitas makanan.

3. Mekanisme distribusi di sekolah, termasuk penyimpanan dan penyerahan kepada siswa.

4. Batas toleransi waktu antara makanan diterima dan harus segera dikonsumsi.

5. Kewajiban uji organoleptik (uji tampilan, aroma, rasa, dan tekstur) terhadap makanan sebelum dibagikan.

Selanjutnya: Pembiayaan Emas Melesat, BCA Syariah Bakal Tambah Produk Tabungan Emas di Tahun Ini

Menarik Dibaca: Daftar 6 Film Romantis Sedih tentang Menjaga Jodoh Orang Lain, Bikin Nyesek

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM) Negotiation Mastery

[X]
×