kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.504.000   5.000   0,33%
  • USD/IDR 15.935   0,00   0,00%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Kadin berharap ekspansi PMI Manufaktur akan berlanjut hingga tahun depan


Selasa, 01 Desember 2020 / 17:37 WIB
Kadin berharap ekspansi PMI Manufaktur akan berlanjut hingga tahun depan
ILUSTRASI. Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Bidang Hubungan Internasional Shinta W. Kamdani. (Kontan/Lidya Yuniartha)


Reporter: Venny Suryanto | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Hasil survei IHS Markit Purchasing Managers Index (PMI) Manufaktur Indonesia menunjukkan peningkatan baru pada manufaktur Indonesia di bulan November 2020. 

Hal ini berdasarkan hasil survei dari Purchasing Managers Index (PMI) Manufaktur Indonesia dari IHS Markit yang naik hampir tiga poin menjadi 50,6 pada November 2020. IHS Markit mengatakan bahwa level ini menunjukkan perbaikan kesehatan di sektor untuk pertama kalinya sejak bulan Agustus.

Peningkatan indeks PMI Manufaktur di November 2020 ini naik tiga poin dari bulan Oktober 2020 yang hanya di level 47,8. 

Wakil Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Bidang Hubungan Internasional Shinta Widjaja Kamdani mengatakan faktor pendorong terjadinya ekspansi PMI di bulan November 2020 karena adanya relaksasi PSBB, perbaikan confidence di pasar saham nasional sepanjang November, serta proyeksi konsumsi akhir tahun yang positif. 

“Kami harap ekspansi (PMI di atas 50) akan terus berlanjut di akhir tahun 2020 dan di tahun depan. Bila pasar dan iklim usaha dan investasi mendukung perluasan konsumsi dalam jangka pendek,” kata Shinta Kamdani saat dihubungi KONTAN, Selasa (1/12). 

Namun, Shinta mengatakan Indonesia masih diselimuti dengan ketidakpastian terkait kapan berakhirnya pandemi Covid-19. Sehingga hal ini masih cukup sensitif terhadap perkembangan industri manufaktur. 

Baca Juga: UU Cipta Kerja dorong riset berbasis output untuk kepentingan masyarakat

Sehingga, terkait pertumbuhan ekonomi yang akan normal kembali dan meningkat di tahun 2021 sekitar 5% akan bergantung pada pengendalian pandemi Covid-19 di Indonesia. 

“Dengan pengendalian pandemi yang baik dan ceoat maka bisa mempercepat normalisasi ekonomi dan meningkatkan confidence investasi global di sektor riil nasional (bukan hanya di pasar saham). Tentu juga perlu perbaikan confidence pasar yang lebih positif dengan pengadaan dan distribusi vaksin di tahun depan,” harapnya. 

Selain itu, agar pertumbuhan ekonomi juga dapat tercapai sesuai proyeksi yang diinginkan juga perlu adanya perbaikan iklim usaha dan investasi di lapangan, khususnya kemudahan berusaha yang praktis dan sudah ditetapkan melalui Undang-Undang Cipta Kerja.  

Hal ini dinilai akan meningkatkan confidence berusaha di sektor riil nasional yang terus membaik dan masyarakat sebagai konsumen juga akan lebih cepat merelaksasi pengetatan konsumsi. 

“Karena ada proyeksi penciptaan lapangan kerja dan optimisme peningkatan pendapatan dalam  jangka pendek. Selain itu, stimulus ekonomi juga harus didistribusikan dengan cepat dan tepat agar terus membantu menstimulasi pasar.

Selanjutnya: Kadin: Masuknya investasi dari negara EFTA tergantung iklim usaha di Indonesia

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×