kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.966.000   6.000   0,31%
  • USD/IDR 16.765   92,00   0,55%
  • IDX 6.749   26,11   0,39%
  • KOMPAS100 973   5,13   0,53%
  • LQ45 757   3,47   0,46%
  • ISSI 214   1,25   0,59%
  • IDX30 393   1,62   0,42%
  • IDXHIDIV20 470   -0,32   -0,07%
  • IDX80 110   0,74   0,67%
  • IDXV30 115   -0,27   -0,24%
  • IDXQ30 129   0,23   0,18%

Jokowi: Pemindahan Ibukota harus lihat historisnya


Senin, 09 September 2013 / 21:22 WIB
Jokowi: Pemindahan Ibukota harus lihat historisnya
ILUSTRASI. Foto udara kawasan Jembatan Kahayan di Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Senin (3/1/2022). ANTARA FOTO/Makna Zaezar/rwa.


Reporter: Dikky Setiawan | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo ikut menanggapi terkait wacana pemindahan ibukota, seperti yang diungkapkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) saat mengunjungi Kazakhztan, Sabtu (7/9/2013) lalu.

Menurut Joko Widodo, pemindahan ibukota perlu melihat sisi historis dan juga perlu melakukan kalkulasi terkait apakah hanya memindahkan pusat pemerintahan atau memindahkan Ibukota seutuhnya.

"Kalau historis kan memang ada historisnya. Tapi kalau mau berhitung, berkalkulasi mengenai kepadatan Jakarta ya memang beda soal," ucap pria yang sapaan akrabnya Jokowi ini.

Meski Presiden masih melakukan kalkulasi ketiga opsi yang ada, yakni memindahkan ibukota seutuhnya, atau pusat pemerintahan, atau mengoptimalkan Jakarta, Jokowi berharap pemerintah pusat segera memutuskan mana yang terbaik.

"Kalau memang diputuskan, kami yang disini tentu saja berhitung kembali mengenai perencanaan. Tapi ya kalau diputuskan, segera diputuskan," ucap Jokowi. (Tribunnews)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM) Negotiation Mastery

[X]
×