kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Jokowi: Pemindahan Ibukota harus lihat historisnya


Senin, 09 September 2013 / 21:22 WIB
Jokowi: Pemindahan Ibukota harus lihat historisnya
ILUSTRASI. Foto udara kawasan Jembatan Kahayan di Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Senin (3/1/2022). ANTARA FOTO/Makna Zaezar/rwa.


Reporter: Dikky Setiawan | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo ikut menanggapi terkait wacana pemindahan ibukota, seperti yang diungkapkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) saat mengunjungi Kazakhztan, Sabtu (7/9/2013) lalu.

Menurut Joko Widodo, pemindahan ibukota perlu melihat sisi historis dan juga perlu melakukan kalkulasi terkait apakah hanya memindahkan pusat pemerintahan atau memindahkan Ibukota seutuhnya.

"Kalau historis kan memang ada historisnya. Tapi kalau mau berhitung, berkalkulasi mengenai kepadatan Jakarta ya memang beda soal," ucap pria yang sapaan akrabnya Jokowi ini.

Meski Presiden masih melakukan kalkulasi ketiga opsi yang ada, yakni memindahkan ibukota seutuhnya, atau pusat pemerintahan, atau mengoptimalkan Jakarta, Jokowi berharap pemerintah pusat segera memutuskan mana yang terbaik.

"Kalau memang diputuskan, kami yang disini tentu saja berhitung kembali mengenai perencanaan. Tapi ya kalau diputuskan, segera diputuskan," ucap Jokowi. (Tribunnews)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×