kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.705.000   1.000   0,06%
  • USD/IDR 16.290   30,00   0,18%
  • IDX 6.750   -53,40   -0,78%
  • KOMPAS100 997   -8,64   -0,86%
  • LQ45 770   -6,78   -0,87%
  • ISSI 211   -0,72   -0,34%
  • IDX30 399   -2,48   -0,62%
  • IDXHIDIV20 482   -1,69   -0,35%
  • IDX80 113   -1,02   -0,90%
  • IDXV30 119   -0,06   -0,05%
  • IDXQ30 131   -0,75   -0,57%

Jokowi: Pemindahan Ibukota harus lihat historisnya


Senin, 09 September 2013 / 21:22 WIB
Jokowi: Pemindahan Ibukota harus lihat historisnya
ILUSTRASI. Foto udara kawasan Jembatan Kahayan di Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Senin (3/1/2022). ANTARA FOTO/Makna Zaezar/rwa.


Reporter: Dikky Setiawan | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo ikut menanggapi terkait wacana pemindahan ibukota, seperti yang diungkapkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) saat mengunjungi Kazakhztan, Sabtu (7/9/2013) lalu.

Menurut Joko Widodo, pemindahan ibukota perlu melihat sisi historis dan juga perlu melakukan kalkulasi terkait apakah hanya memindahkan pusat pemerintahan atau memindahkan Ibukota seutuhnya.

"Kalau historis kan memang ada historisnya. Tapi kalau mau berhitung, berkalkulasi mengenai kepadatan Jakarta ya memang beda soal," ucap pria yang sapaan akrabnya Jokowi ini.

Meski Presiden masih melakukan kalkulasi ketiga opsi yang ada, yakni memindahkan ibukota seutuhnya, atau pusat pemerintahan, atau mengoptimalkan Jakarta, Jokowi berharap pemerintah pusat segera memutuskan mana yang terbaik.

"Kalau memang diputuskan, kami yang disini tentu saja berhitung kembali mengenai perencanaan. Tapi ya kalau diputuskan, segera diputuskan," ucap Jokowi. (Tribunnews)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×