kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Jokowi Minta BUMDesa Masuk Pasar Ekspor


Senin, 20 Desember 2021 / 17:31 WIB
Jokowi Minta BUMDesa Masuk Pasar Ekspor
Presiden Joko Widodo membuka Rapat Koordinasi Nasional Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa), Senin (20/12).


Reporter: Abdul Basith Bardan | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa) masuk pasar ekspor. Hal itu disampaikan Jokowi setelah melihat salah satu contoh sukses BUMDesa di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur yang mampu mengekpsor produk lidi dan arang kayu.

Jokowi menyebut, pencapaian ini sebagai lompatan bagi BUMDesa. "Ini namanya melompat, karena bukan hanya berjualan domestik dan bisa masuk ke pasar ekspor," ujar Jokowi saat membuka Rapat Koordinasi Nasional BUMDesa, Senin (20/12).

Jokowi bilang, produk pertanian Indonesia memiliki potensi ekspor ke berbagai negara. Produk hortikultura, buah-buahan, dan kopi menjadi salah satu produk unggulan ekspor.

Baca Juga: Dapat Sertifikat Badan Hukum, BUMDes Lebih Leluasa Kembangkan Bisnis

Selain itu, Jokowi juga mendorong kerja sama antara BUMDesa dengan perguruan tinggi. Sehingga hal tersebut akan mampu menciptakan produk berkualitas baik.

Ia mencontohkan kerja sama petani dan perguruan tinggi di Kabupaten Ngawi. Kerja sama tersebut menciptaka produk alpukat unggul dengan ukuran besar.

"Bagaimana desa kerja sama dengan IPB, sudah punya prouduk-produk hortikultura tapi kualitas kurang baik, kerja sama dengan universitas agar kualitas lebih baik dan bisa masuk ke pasar yang lebih besar, pasar ekpsor. Ini yang kita harapkan," ujarnya.

Sebagai informasi, saat ini jumlah BUMDesa di Indonesia terus bertambah. Pertumbuhan BUMDesa sejak tahun 2014 hingga saat ini mencapai 606% atau dari 8.100 BUMDesa menjadi 57.200 BUMDesa.

Baca Juga: BUMDes bersama UMKM, ultra mikro, dan koperasi berkontribusi 61% ke PDB

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×