kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Jokowi: 55% kabinet dari profesional pilihan saya sendiri


Rabu, 14 Agustus 2019 / 15:29 WIB
Jokowi: 55% kabinet dari profesional pilihan saya sendiri
ILUSTRASI. Presiden Joko Widodo


Reporter: Ardian Taufik Gesuri | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Para menteri kabinet periode pemerintahan 2019–2024 sudah ada di saku Presiden Jokowi. “Sudah siap untuk diumumkan,” ujar Jokowi dalam acara makan siang bersama para pemimpin redaksi di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (14/8).

Menurut Jokowi, susunan kabinet ini memang sudah ditunggu-tunggu banyak orang. Tidak hanya dari kalangan dalam negeri, melainkan juga kalangan internasional. “Karena itu, isi kabinetnya harus bagus,” ucapnya. “Kalau kelihatannya enggak bener, ya… selesai,” sambungnya sembari mengangkat bahu.

Baca Juga: Megawati dikabarkan sudah kangtongi 10 nama calon menteri dari PDI-Perjuangan

Kapan kabinet baru diumumkan? “Bisa setelah pelantikan, Oktober nanti. Tapi bisa juga sebelum pelantikan. Sudah final siap diumumkan,” ujar Jokowi berteka-teki.

Jokowi memaparkan, komposisi kabinet barunya nanti ia rancang dengan saksama. “Perbandingannya 55%–45%; 55% professional, 45% partai,” ujarnya.

Untuk yang 45% menteri kabinet dari partai itu pun, lanjut Jokowi, tidak semata-mata nama yang disodorkan partai. Jokowi tetap akan menyeleksi. Kalau tidak cocok akan ia kembalikan, untuk diganti dengan calon lain.

Ada pun 55% menteri dari kalangan profesional, Jokowi menjamin, mereka benar-benar orang profesional, yang ahli di bidangnya. “55% profesional itu dari saya sendiri,” ujar Jokowi sambil tangannya memegang saku baju putihnya yang digulung sampai siku.

Baca Juga: Hadiri kongres, Jokowi jamin jatah menteri PDI-P terbanyak

Bahkan, Jaksa Agung pun bukan dari partai lagi. “Jaksa Agung dari profesional,” ucapnya.

Khusus untuk menteri-menteri ekonomi, komposisinya boleh jadi seperti saat ini. Ada yang benar-benar teknokrat, seperti Menteri Keuangan dan Bappenas. Namun, tidak menutup kemungkinan untuk Menteri Perindustrian dan Menteri Perdagangan dari kalangan professional-partai.

Menurut Jokowi, kinerja Kementerian Perdagangan dan Kementerian Perindustrian, walaupun diisi tokoh-tokoh partai, dapat berjalan secara profesional. “Mereka tetap profesional, mengerti permasalahan, bahkan sangat detail pemahamannya,” ungkap Jokowi, yang siang itu menyajikan bakso, siomay, sate, dan mi godok untuk disantap bersama sekitar 30 pemred.

Bicara mengenai postur kabinet periode kedua masa jabatannya, Jokowi mengungkapkan akan ada penambahan menteri baru, tapi juga ada penggabungan kementerian. Yang baru sebutlah Kementerian Investasi.

Badan yang semula bernama Badan Koordinasi Penanaman Modal itu akan dikembangkan menjadi menjadi menteri baru, Kementerian Investasi. “Biar portofolinya gede, karena memang keberadaannya penting,” kata Jokowi.

Selain investasi, portofolio yang menarik bagi Jokowi adalah Industri Kreatif dan Ekonomi Digital. “Karena semua negara maju saat ini ada menteri-menteri untuk creative industry dan digital economy,” jelasnya.

Hanya saja Jokowi belum mengungkapkan dengan jelas apakah akan ada kementerian khusus yang menangani industri kreatif dan digital. Namun, ia menyebut, “Digital bisa masuk ke dalam Kominfo.”

Selain itu, Jokowi juga akan memasukkan menteri yang berusia di bawah 35 tahun dan di bawah 30 tahun.

Baca Juga: PDIP dan Gerindra makin mesra, tanda-tanda ada agenda besar?

Bicara mengenai perdagangan, Jokowi menilai urusan perdagangan itu sangat luas dan kompleks bila hanya ditangani satu kementerian. Untuk itu ia berencana memisahkan Perdagangan Luar Negeri dan Perdagangan Dalam Negeri. Jadi, Kementerian Perdagangan akan mengurusi kebijakan perdagangan dalam negeri. Sedangkan urusan perdagangan luar negeri, termasuk ekspor, akan dipisahkan.

“Ini masih dipikirkan, kemungkinan masuk ke Kementerian Luar Negeri, karena sekarang ini trennya kementerian luar negeri banyak mengurusi perdagangan,” ujarnya.

Khusus mengenai Kementerian BUMN, tampaknya, Jokowi masih akan mempertahankan keberadaannya. Memang sebelumnya berkembang wacana untuk membubarkan Kementerian BUMN setelah terbentuknya super-holding BUMN. Namun, menurut Jokowi, ide tersebut banyak resistensinya.

“Banyak yang menolak gagasan pembentukan super-holding, termasuk DPR. Saya Tanya satu per satu pada menolak,” kata Jokowi dalam cara yang berdurasi 2 jam tersebut. 

Baca Juga: Keseruan saat para menteri lomba makan kerupuk

Jokowi menggambarkan kabinet barunya nanti menampilkan kecepatan. Untuk itu kabinetnya akan mengandalkan dukungan sistem TI untuk mempercepat proses implementasi.

Dalam memilih menteri pun, Jokowi menekankan pentingnya kriteria kecepatan implementasi dan manajerial yang baik. Di samping karakter, tentunya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×