kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.894.000   -12.000   -0,63%
  • USD/IDR 16.268   22,00   0,14%
  • IDX 6.927   22,71   0,33%
  • KOMPAS100 1.007   4,48   0,45%
  • LQ45 766   3,53   0,46%
  • ISSI 229   1,14   0,50%
  • IDX30 394   0,64   0,16%
  • IDXHIDIV20 454   0,52   0,12%
  • IDX80 113   0,69   0,61%
  • IDXV30 114   0,49   0,43%
  • IDXQ30 127   0,31   0,24%

Jepang Siap Danai Pembangkit Listrik 10.000 MW Fase II


Senin, 16 Februari 2009 / 08:55 WIB
Jepang Siap Danai Pembangkit Listrik 10.000 MW Fase II


Reporter: Uji Agung Santosa |

JAKARTA. Jepang berminat memberikan pendanaan untuk pembangunan pembangkit listrik 10.000 MW fase II. Ketertarikan Jepang tersebut disampaikan President & CEO Japan Bank for International Cooperation (JBIC) Hiroshi Watanabe dalam pertemuan dengan Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Paskah Suzetta akhir Januari 2009 lalu.

"Jepang lebih tertarik untuk berinvestasi di sektor energi, kalau yang lebih spesifik lagi adalah proyek fase II 10.000 MW. Fase I 10.000 MW banyak di dominasi oleh China, oleh karena itu dalam fase II mereka siap untuk pendanaannya. Jadi kalau Indonesia punya kebutuhan mereka siap untuk mem-back up," kata Sekertaris Utama Bappenas Syahrial Loetan di Jakarta, kemarin.

Selain sektor energi, JBIC juga menawarkan bantuan untuk pembangunan infrastruktur. Pembangunan infrstruktur merupakan komitmen dari seluruh menteri keuangan di dunia untuk menciptakan lapangan kerja. Dalam keadaan krisis maka pengamanan di sektor tenaga kerja terutama dengan penciptaan lapangan kerja baru menjadi nomer satu.

Ia menambahkan, pada prinsipnya pemerintah Jepang siap untuk membantu Indonesia terutama dalam mengatasi krisis global saat ini. Walaupun saat ini Jepang juga sudah masuk dalam kondisi resesi, namun mereka masih mempunyai cadangan pendaan yang cukup kuat.

Dukungan tersebut tidak hanya untuk proyek-proyek infrastruktur yang dikerjakan pemerintah melainkan juga untuk proyek-proyek infrastruktur yang dikerjakan swasta maupun proyek-proyek skema public private partnership (PPP).

Dana cadangan itu diperuntukkan bagi ekonomi negara berkembang agar bisa menarik ekonomi dunia keluar dari resesi. "Diseluruh dunia kekuatan ekonomi yang paling bisa diandalkan dan belum negatif ada di kelompok Asia. Kalau Asia ikut negatif maka resesi dunia bisa lebih parah," kata Syahrial Lotean. Dalam pertemuan itu, Jepang berharap negara-negara yang di-Asia masih bertumbuh posisif sehingga tidak ikut tertarik dalam arus resesi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×