kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.526.000   -2.000   -0,13%
  • USD/IDR 16.240   -40,00   -0,25%
  • IDX 7.037   -29,18   -0,41%
  • KOMPAS100 1.050   -5,14   -0,49%
  • LQ45 825   -5,35   -0,64%
  • ISSI 214   -0,85   -0,40%
  • IDX30 423   -1,15   -0,27%
  • IDXHIDIV20 514   0,87   0,17%
  • IDX80 120   -0,69   -0,57%
  • IDXV30 125   1,36   1,09%
  • IDXQ30 142   0,26   0,18%

10.000 MW Tahap II, PLN Garap 70% dan IPP Garap 30%


Kamis, 15 Januari 2009 / 16:21 WIB


Reporter: Gentur Putro Jati |

JAKARTA. Geliat proyek percepatan pembangkit listrik 10.000 megawatt (MW) tahap II mulai terasa. PT PLN (Persero) sudah memulai proses tender perdana proyek tersebut untuk PLTU Pemalang berkapasitas 2.000 MW.
Dalam proyek 10.000 MW tahap II, pemerintah menetapkan akan membangun pembangkit listrik berkapasitas total 11.144 MW. Dari kapasitas total itu, Direktur Perencanaan dan Teknologi PLN Bambang Praptono bilang perseroan akan menggarap 70% nya atau sekitar 7.800 MW, sementara sisanya menjadi jatah Independent Power Producer (IPP) atau perusahaan listrik swasta.
"Salah satu cara pendanaannya, tahun ini kita akan privatisasi pembangkit kita sendiri. Ada yang pengoperasiannya dilepas, ada yang secara keseluruhan dijual. Tapi belum ditentukan pembangkit mana yang akan di privatisasi karena kan barangnya harus selesai dulu," ujar Bambang, Kamis (15/1).
Selain melego pembangkit listriknya, Bambang bilang pendanaan bagi PLN untuk menggarap 10.000 MW tahap II juga berasal dari APBN serta pinjaman multilateral maupun bilateral yang dikoordinasikan Bappenas. Bahkan Direktur Utama PLN Fahmi Mochtar, kemarin sempat menyatakan perseroan siap melepas obligasi di tahun ini sebesar Rp 10 triliun. Setelah obligasi senilai Rp 2,2 triliun yang dilepasnya awal tahun ini laris manis terjual.
Menurut Bambang proyek 10.000 MW tahap II berbeda dengan proyek tahap I yang seluruhnya dibangun PLN. Selain persentase 70% dibangun PLN dan 30% oleh IPP, dalam proyek tahap II ini juga akan dibangun pembangkit listrik bertenaga air dan panas bumi.
"Selain itu yang IPP tahap II paling lambat selesai 2014. Karena kalau swasta kan perlu waktu untuk mencari pendanaan dan lain sebagainya jadi target selesainya lebih lambat ketimbang proyek PLN yang harus selesai pada 2011 dan 2012," tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×