Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Noverius Laoli
“Untuk sektor-sektor tersebut dampaknya akan sangat immediate. Jadi, begitu diberlakukan hari Senin (14/9), penurunan kinerjanya akan langsung terasa pada detik itu juga,” kata Shinta.
Namun, untuk sektor jasa yang sifatnya sebagai fasilitas public yang diizinkan beroperasi sepanjang PSBB yakni energi, perbankan, dan telekomunikasi masih punya outlook cukup baik.
“Untuk sektor lain penurunannya akan bervariasi antara 30%-80% tergantung jenis outputnya,” jelasnya.
Baca Juga: Kadin keluhkan kebijakan PSBB DKI Jakarta bakal mematikan kegiatan usaha
Shinta bilang untuk memitigasi dampak negatif PSBB pekan depan, pelaku usaha tentu akan mengupayakan segala hal agar bisa bertahan. Ini bisa dalam bentuk transisi ke remote working, online trading, atau memaksimalkan pemanfaatan stimulus pemerintah, serta meminta dispensasi untuk beroperasi kepada Pemprov DKI Jakarta sesuai deng kebutuhan kinerjanya.
“Yang jelas, pelaku usaha akan lebih fokus pada segala upaya untuk efisiensi beban-bebas operasi, menjaga kelancaran cashflow dan receivables serta mencari capital baru yang risiko capital injection-nya masih acceptable bagi perusahaan,” kata Shinta.
Selanjutnya: Pelaku usaha meminta Pemprov DKI Jakarta memberi stimulus dan relaksasi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News