kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Intip Strategi Prabowo-Gibran Genjot Anggaran untuk Biayai Sejumlah Program


Selasa, 20 Februari 2024 / 07:58 WIB
Intip Strategi Prabowo-Gibran Genjot Anggaran untuk Biayai Sejumlah Program
ILUSTRASI. Sejumlah program populis akan dijalankan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka jika resmi menjadi Presiden dan Wapres


Reporter: Bidara Pink | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah program populis akan dijalankan jika pasangan nomor urut 02, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, resmi menjadi Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia periode 2024-2029.

Program-program tersebut di antaranya, pemberian makan siang dan susu gratis, berlanjutnya pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, juga hilirisasi. 

Wakil Komandan Tim Pemilih Muda (Fanta) Tim Kampanye Nasional (TKN) pasangan 02 Anggawira, tak menutup peluang adanya program-program tersebut akan meningkatkan belanja negara. 

Namun, seiring dengan peningkatan belanja, pemerintah baru akan menggenjot penerimaan baik itu penerimaan perpajakan maupun penerimaan negara bukan pajak (PNBP). 

Baca Juga: Ekonom Sarankan Pemerintah Baru Ambil Cara Kreatif untuk Biayai Potensi Tambahan APBN

“Kalau ada program baru, otomatis akan ada dana tambahan. Namun, tetap akan diimbangi dengan peningkatan penerimaan negara,” tutur Anggawira kepada Kontan.co.id, Senin (19/2). 

Bila kemudian menilik visi, misi, dan program Prabowo-Gibran, pasangan tersebut bertekad meningkatkan rasio penerimaan negara terhadap produk domestik bruto (PDB) menjadi 23%. 

Dengan cara, mendirikan Badan Penerimaan Negara, reformasi perpajakan dengan memperluas basis perpajakan dan penerimaan negara lainnya. 

Selain itu, Anggawira juga bilang pemerintah baru membuka opsi penghematan belanja, salah satunya dengan mengevaluasi dan melakukan efisiensi subsidi agar lebih tepat sasaran. 

Bila melihat kondisi saat ini, memang subsidi energi banyak dinikmati oleh masyarakat kelas menengah atas. Artinya, subsidi tidak tepat sasaran. 

“Ini perlu konsolidasi. Jadi, jangan sampai tidak tepat sasaran, sehingga bisa menciptakan penghematan,” tambahnya. 

Baca Juga: Alokasi Subsidi Energi Tahun 2024 Cetak Rekor Tertinggi, Begini Tanggapan Airlangga

Anggawira juga yakin, kalau program yang diinisiasi oleh Prabowo-Gibran akan menciptakan efek multiplier yang besar terhadap pertumbuhan ekonomi. 

Misalnya dari program makan siang gratis dan susu gratis, akan ada konsumsi pemerintah yang akan mendongkrak pertumbuhan ekonomi. 

Selain itu, program makan siang gratis juga akan merangkul usaha mikro kecil menengah (UMKM), koperasi, hingga ibu-ibu, yang juga akan mendorong usaha kecil untuk tumbuh. 

"Jadi mendorong pertumbuhan tidak hanya lewat jalur konsumsi rumah tangga saja, tetapi juga akan memberikan dampak yang besar dengan meningkatkan produktivitas yang sejalan dengan peningkatan ekonomi,” tandasnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×