kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Ekonom Sarankan Pemerintah Baru Ambil Cara Kreatif untuk Biayai Potensi Tambahan APBN


Senin, 19 Februari 2024 / 21:56 WIB
Ekonom Sarankan Pemerintah Baru Ambil Cara Kreatif untuk Biayai Potensi Tambahan APBN
ILUSTRASI. Ada beberapa opsi yang bisa diambil pemerintah baru untuk mendanai anggaran program Prabowo-Gibran . REUTERS/Ajeng Dinar Ulfiana


Reporter: Bidara Pink | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Beberapa program populis akan dijalankan, bila nantinya pasangan nomor urut 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, resmi menjadi Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia periode 2024-2029.

Program-program tersebut di antaranya, pemberian makan siang dan susu gratis, berlanjutnya pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, juga hilirisasi. 

Adanya tambahan program tersebut tentu akan menambah kocek yang harus dirogoh oleh pemerintah. 

Direktur Center of Eco­nomic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira pun mengungkapkan, ada beberapa opsi yang bisa diambil pemerintah baru untuk mendanai anggaran program tersebut. 

Baca Juga: Begini Cara Prabowo-Gibran untuk Biayai Potensi Tambahan Anggaran dari Programnya

“Soal anggaran program, ada beberapa opsi, pemerintah bisa memakai cara kreatif,” kata Bhima kepada Kontan.co.id, Senin (19/2). 

Ini dengan cara menggunakan dana dari hasil putusan pengadilan yang sudah inkrah. Sepetri, dana lelang aset Bantuan Langsung Bank Indonesia (BLBI). 

Opsi lainnya, kata Bhima, adalah dengan mengejar objek pajak baru. Terlebih penerapan pajak orang kaya (wealth tax). 

Atau juga bisa membidik windfall profit tax, terutama untuk perusahaan yang bergerak di sektor komoditas primer. 

“Untuk wealth tax perlu dipertimbangkan, karena potensi penerimaan dari sini sangatlah besar,” tambah Bhima. 

Baca Juga: Kerja Keras APBN Danai Janji Prabowo-Gibran

Sedangkan menanggapi ada opsi pemerintah baru untuk mengutak-atik anggaran subsidi energi, Bhima menyarankan sebelum bicara terkait pemangkasan, baiknya pemerintah mempertimbangkan opsi perbaikan dari sisi distribusi subsidi energi. 

Pasalnya, bila pemangkasan anggaran tanpa adanya perbaikan distribusi energi bersubsidi, maka akan mengakibatkan tekanan pada inflasi dan daya beli kelompok 40% terbawah dan menengah. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×