Reporter: Grace Olivia | Editor: Herlina Kartika Dewi
Ia menjelaskan, SiMoDIS memungkinkan BI untuk memperoleh data arus barang ekspor impor yang selama ini dicatatkan oleh DJBC. Hanya dalam hitungan satu hari (H+1), data tersebut sudah masuk ke sistem BI dan dapat langsung diperbandingkan dengan data keuangan yang sudah ada.
Dengan begitu, SiMoDIS mendorong efektivitas dan efisiensi pelaporan transaksi ekspor impor melalui teknologi informasi lantaran mengurangi time-lag rekonsiliasi data ekspor impor dengan data DHE dan DPI serta mengurangi beban pelaporan.
Selain itu, kata Destry, SiMoDIS juga dapat menghasilkan data yang lebih berkualitas lantaran sistem monitoring menganut prinsip counter-checking.
“Artinya ada pemeriksaan secara otomatis dulu oleh sistem, kemudian ditindaklanjuti lagi secara langsung sehingga dapat menekan risiko operasional juga,” jelasnya.
Baca Juga: BI sempurnakan aturan untuk tingkatkan efektivitas DHE, ini tanggapan ekonom
Terakhir, integrasi data melalui SiMoDIS juga mendukung analisis pertumbuhan perekonomian yang dilakukan BI terkait dengan kondisi defisit transaksi berjalan (CAD), neraca perdagangan, dan utang luar negeri.
“Akurasi data transaksi devisa hasil ekspor dan impor yang lebih baik tentu penting agar upaya pengelolaan CAD lebih optimal dan kami saat membuat kebijakan juga bisa lebih tepat,” tandas Destry.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News