Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Direktur Jenderal Perbendaharaan Kementerian Keuangan Hadiyanto mengapresiasi kinerja Badan Layanan Umum (BLU) di tahun 2021 masih menunjukkan kinerja yang positif meskipun di tengah pandemi Covid-19.
Di tahun 2021, pendapatan BLU mencapai nilai Rp 126,02 triliun atau tumbuh sebesar 80,85% yoy. Ini merupakan pencapaian yang lebih besar dari target yang ditetapkan sebesar Rp 58,79 triliun atau meningkat 214%. Selain itu, pendapatan BLU juga berkontribusi sebesar 27,5% dari total penerimaan negara bukan pajak (PNBP).
Meski begitu, Hadiyanto menyebut, BLU masih akan menghadapi tantangan di tahun ini. “Pada tahun 2022 ini, tantangan tidak lebih mudah karena pandemi masih terus membayangi ekonomi global dan Internatisonal masih dalam tahap pemulihan,” ujarnya dalam Rakor Badan Layanan Umum (BLU) 2022, Rabu (30/3).
Oleh karena itu, tuntutan BLU sebagai agen pemerintah diharapkan dapat berkonstribusi dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional dengan melakukan langkah extraordinary 2022. Seperti upata ekstra dan inovasi untuk penanganan pandemi covid-19.
Baca Juga: Realisasi Belanja Barang Menurun Pada Februari 2022, Ini Penyebabnya
Selain itu, BLU juga dituntut mengembangkan layanan dengan menggunakan cretive finance, menjaga link and match dengan kebutuhan industri dan melakukan optimalisasi atas aset BLU serta mengintesifkan upaya digitalisasi layanan.
Hadiyanto mengatakan, berbagai komitmen tersebut menghadapi tantangan 2022 tersebut diwujudkan dengan formulasi Key Performance Indicator (KPI) BLU yang menantang sehingga dapat menggambarkan komitmen untuk mewujudkan layanan prima.
Lebih rinci, Hadiyanto menyebutkan, untuk BLU Kesehatan, KPI yang ditargetkan antara lain digitalisasi layanan dan smart hospital, optimalisasi pengelolaan aset BLU dan penggunaan alat kesehatan produksi dalam negeri.
Sedangkan untuk BLU Pendidikan, secara garis besar KPI-nya antara lain, peningkatan competitiveness, kualitas penelitian terapan, link and match dengan industri dan peningkatan kualitas kelembagaan melalui pengembangan prodi yang dibutuhkan industri.
“Adapun pada BLU lainnya, KPI-nya ditargetkan antara lain, infrastruktur telekomunikasi, program pendampingan pembiayaan dana bergulir kepada UMKM serta investasi dan optimalisasi aset pada kawasan perdagangan bebas dan pelabuhan bebas,” imbuhnya.
Baca Juga: Kemenkeu: Pendapatan Badan Layanan Umum Mencapai Rp 126,02 Triliun Tahun Lalu
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
