kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kemenkeu: Pendapatan Badan Layanan Umum Mencapai Rp 126,02 Triliun Tahun Lalu


Rabu, 30 Maret 2022 / 11:56 WIB
Kemenkeu: Pendapatan Badan Layanan Umum Mencapai Rp 126,02 Triliun Tahun Lalu
ILUSTRASI. Dirjen Perbendaharaan Hadiyanto?saat Sosialisasi Perpajakan BLU


Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA Direktur Jenderal Perbendaharaan Kementerian Keuangan Hadiyanto mengapresiasi kinerja Badan Layanan Umum di tahun 2021 masih menunjukkan kinerja yang positif meskipun di tengah pandemi Covid-19.

“Kami ucapkan terimakasih dan apresiasi yang sangat besar atas kinerja seluruh BLU di tahun 2021 yang lalu, karena di tengah gelombang kedua pandemi dan kondisi ekonomi global yang tidak menentu, BLU masih mampu menunjukkan kinerja yang positif, antara lain terlihat dari sisi keuangan,” ujar Hadiyanto dalam Rakor Badan Layanan Umum (BLU) 2022, Rabu (30/3).

Hadiyanto melaporkan, di tahun 2021 pendapatan Badan Layanan Umum (BLU) mencapai nilai Rp 126,02 triliun atau tumbuh sebesar 80,85% yoy. Ini merupakan pencapaian yang lebih besar dari target yang ditetapkan sebesar Rp 58,79 triliun atau berarti mengalami peningkatan sebesar 214%. Selain itu juga berkontribusi sebesar 27,5% dari total Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).

Baca Juga: Bank Digital Perkuat Layanan Digital

Lebih lanjut dirinya melaporkan perkembangan BLU, saat ini tercatat 248 BLU di Indonesia yang memiliki jumlah Sumber Daya Manusia (SDM) sebanyak 235 ribu dan mengelola aset sebesar Rp 1.170 triliun. Adapun 248 BLU tersebut terdiri dari 107 BLU kesehatan, 105 BLU pendidikan, sembilan BLU pengelola dana, enam BLU pengelola kawasan dan 21 BLU barang/jasa lainnya.

Hadiyanto melaporkan dalam 16 tahun terakhir BLU menunjukkan kinerja yang positif, pada aspek dana kelolaan BLU menjadi semakin beragam termasuk sawit dan kerjasama pembangunan internasional. Sedangkan pada aspek fleksibilitas dari yang semula terbatas, berkembang menjadi entitas yang memiliki fleksibilitas dalam pengelolaan aset, pengadaan barang/jasa dan investasi.

Kemudian pada aspek tata kelola, dari yang semula hanya berupa kelengkapan organ BLU maka saat ini berkembang penguatan SPI, dewan pengawas, kontrak kinerja dan maturity rating.Tidak hanya itu, Hadiyanto menilai BLU mampu mendukung peningkatan kesejahteraan masyarakat dengan memberikan kontribusi layanan yang available, afordable dan sustainable.

Dirinya memerincikan, pada BLU kesehatan, jumlah rumah sakit BLU hanya mencapai 3,06% dari total rumah sakit di Indonesia namun hal ini memberikan kontribusi sebesar 15,4% dari seluruh layanan rumah sakit di Indonesia.

Baca Juga: Realisasi Belanja Barang Menurun Pada Februari 2022, Ini Penyebabnya

“Di masa pandemi, sebanyak 82 rumah sakit BLU merupakan rumah sakit rujukan Covid-19 dan empat rumah sakit BLU menjadi rumah sakit khusus Covid-19 yang telah didukung dengan teknologi informasi,” katanya.

Kemudian pada BLU pendidikan, jumlah perguruan tinggi BLU hanya mencapai 2,96% dari seluruh perguruan tinggi di Indonesia namun memberikan kontribusi 35,4%. “Di masa pandemi covid-19, peran BLU pendidikan telah menerapkan kebijakan kuliah daring serta adanya relaksasi dari pendidikan mencapai Rp 496 miliar,” tambah Hadiyanto.

Sementara pada BLU lainnya, juga berkonstribusi kepada layanan strategis seperti Palapa Ring yang menghubungkan 57 kabupaten/kota sepanjang 12.148km dan membangun 1.662 BTS dan akses internet wifi di 7 ribu titik layanan publik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×