kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.526.000   -2.000   -0,13%
  • USD/IDR 16.240   -40,00   -0,25%
  • IDX 7.037   -29,18   -0,41%
  • KOMPAS100 1.050   -5,14   -0,49%
  • LQ45 825   -5,35   -0,64%
  • ISSI 214   -0,85   -0,40%
  • IDX30 423   -1,15   -0,27%
  • IDXHIDIV20 514   0,87   0,17%
  • IDX80 120   -0,69   -0,57%
  • IDXV30 125   1,36   1,09%
  • IDXQ30 142   0,26   0,18%

Realisasi Belanja Barang Menurun Pada Februari 2022, Ini Penyebabnya


Selasa, 29 Maret 2022 / 06:47 WIB
Realisasi Belanja Barang Menurun Pada Februari 2022, Ini Penyebabnya
ILUSTRASI. Menteri Keuangan Sri Mulyani.


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Keuangan (Kemenkeu) melaporkan, realisasi belanja barang per Februari 2022 menunjukkan kondisi yang membaik, meskipun belanjanya menurun dibandingkan tahun lalu.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memaparkan, realisasi pada periode tersebut tercatat sebesar Rp 14 triliun. Realisasi ini turun karena belanja pengadaan vaksinasi Covid-19 sudah di kejar pada tahun lalu yang mencapai Rp 3,6 triliun. Sehingga pada awal tahun ini stok vaksinnya masih mencukupi.

“Tahun lalu, kita membelanjakan (belanja barang) lebih dari Rp 18 triliun. Ini mengalami penurunan, karena tahun lalu Januari-Februari kita membelanjakan cukup banyak, yaitu vaksin dan juga untuk membayar pasien,” tutur Sri Mulyani dalam Konferensi Pers APBN KITA, Senin (28/3).

Baca Juga: APBN 2022 Surplus Rp 19,7 Triliun Hingga Februari 2022

Selain itu, awal tahun ini jumlah pasien Covid-19 yang perlu di rawat sudah terkendali, sehingga kebutuhan belanja badan Layanan Umum (BLU) RS Kementerian Kesehatan, Kementerian Pertahanan, dan Polri lebih rendah.

Sri Mulyani mencatat hingga Februari 2022, realisasi belanja untuk penanganan covid seperti vaksinasi dan perawatan pasien hanya mencapai Rp 400 miliar, sedangkan tahun lalu pada periode yang sama mencapai Rp 4,6 triliun.

“Jadi periode ini terjadi perubahan yang sangat drastis. Tahun lalu dalam waktu dua bulan kita belanja untuk kebutuhan Covid-19 Rp 4,6 triliun,” jelasnya.

Adapun, untuk belanja di luar Covid-19, periode ini telah mencapai Rp 13,6 triliun, atau naik tipis disbanding periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp 13,5 triliun.

Lebih lanjut, Sri Mulyani memerinci, belanja barang ini di antaranya dibelanjakan oleh Kementerian/Lembaga (K/L) seperti Kementerian  Pendidikan dan Kebudayaan yang sebesar Rp 500 miliar, digunakan untuk penunjang pendidikan seperti bantuan beasiswa dosen.

Baca Juga: Realisasi Anggaran Pendidikan Meningkat 35,8% per Februari 2022

Lalu, belanja barang Kemenkes Rp 300 miliar, digunakan untuk belanja kesehatan di rumah sakit Kementerian Kesehatan, Kementerian Pertahanan (Kemenhan), dan Polri.

Kemudian, belanja Kemenhan realisasinya mencapai Rp 1,8 triliun, Polri mencapai Rp 1,8 triliun, dan Kemenkeu naik jadi sebesar Rp 1,8 triliun, digunakan untuk belanja operasional pemungutan pajak dan BLU kelapa sawit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×