kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.705.000   1.000   0,06%
  • USD/IDR 16.280   30,00   0,18%
  • IDX 6.744   -59,11   -0,87%
  • KOMPAS100 995   -10,18   -1,01%
  • LQ45 769   -7,89   -1,02%
  • ISSI 211   -1,34   -0,63%
  • IDX30 399   -2,79   -0,69%
  • IDXHIDIV20 482   -2,23   -0,46%
  • IDX80 112   -1,20   -1,05%
  • IDXV30 118   -0,17   -0,15%
  • IDXQ30 131   -0,94   -0,71%

Ini penyebab Golkar tak lolos verifikasi faktual


Senin, 12 November 2012 / 11:29 WIB
Ini penyebab Golkar tak lolos verifikasi faktual
ILUSTRASI. Pelonggaran PPKM berpotensi membuat IHSG Selasa (24/8) bergerak menguat. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/aww.


Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Edy Can


JAKARTA. Keterwakilan pengurus perempuan mengganjal Partai Golongan Karya (Golkar) lolos dari verifikasi faktual. Wakil Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar Nurul Arifin menjelaskan, penyebabnya karena beberapa pengurus perempuan tidak bisa hadir karena sedang menunaikan ibadah haji.

Karena itu, Nurul mengatakan, pengurus yang absen saat verifikasi akan hadir ke Komisi Pemilihan Umum (KPU). "Harinya saya belum tahu, tapi akan dilakukan pekan ini," ungkap Nurul melalui pesan singkat yang diterima wartawan pada Senin (12/11).

Nurul menyatakan, ada 116 pengurus perempuan di partainya. Menurutnya, jumlah ini mewakili 31% dari total pengurus partai tersebut.

Partai Golkar merupakan salah satu dari tiga partai yang tidak lolos dalam verifikasi faktual. Dua partai lainnya yakni Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Bulan Bintang (PBB).

Partai Golkar dan PBB terganjal kendala yang sama mengenai ketidaklengkapan kehadiran keterwakilan perempuan dalam kepengurusan, sementara PKS tidak dapat menghadirkan dua pengurus inti, yaitu Ketua Umum dan Sekretaris Jenderal.

Sementara ada 13 dari 16 partai yang lolos tahap verifikasi. Ketiga belas parpol yang lolos adalah sebagai berikut:
1. Partai Kedaulatan Bangsa Indonesia Baru (PKBIB)
2. Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura)
3. Partai Persatuan Nasional (PPN)
4. Partai Peduli Rakyat Nasional (PPRN)
5. Partai Nasional Demokrat (Nasdem)
6. Partai Demokrasi Pembaruan (PDP)
7. Partai Kebangkitan Bangsa (PKB)
8. Partai Demokrat
9. Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra)
10. Partai Amanat Nasional (PAN)
11. Partai Persatuan Pembangunan (PPP)
12. Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI)
13. Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×