Reporter: Siti Masitoh | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Bank Indonesia (BI) diproyeksi kembali mempertahankan suku bunga acuan atau BI-Rate di level 5,75% pada pertemuan Maret 2025.
Sebagaimana diketahui, BI dijadwalkan akan menggelar Rapat Dewan Gubernur (RDG) pada Selasa (18/3) dan Rabu (19/3) .
Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede memperkirakan, BI akan mempertahankan BI-Rate dalam pertemuan bulan ini.
“Ketidakpastian global masih cukup tinggi. Meski market sudah melihat ruang pemotongan Federal Funds Rate (FFR) dari The Fed yang lebih besar, karena data-data inflasi AS menunjukkan penurunan, tetapi penurunan tersebut belum memasukan dampak perang dagang yang mulai semakin intens di bulan Maret. Tit” tutur Josua dalam keterangan tertulisnya, Selasa (18/3).
Josua menilai, kondisi ketidakpastian global yang masih tinggi, karena adanya tit-for-tat (strategi kerja sama timbal balik yang berarti balasan yang sepadan) dari perang dagang dapat meningkatkan kembali inflasi AS yang berujung pada high-for-longer The Fed.
Baca Juga: Likuiditas Ketat, Perubahan BI Rate Tak Banyak Berdampak pada Cost of Fund Perbankan
“Ketidakpastian tersebut tentunya akan dapat memicu capital outflow dan berpotensi juga berpengaruh pada stabilitas rupiah,” ungkapnya.
Senada, Ekonom Bank Danamon Hosianna Evalita Situmorang juga menilai BI akan cenderung akan berhati-hati dalam menentukan kebijakan suku bunga.
“Kami memperkirakan BI akan mempertahankan BI rate di level 5,75%, mengingat masih adanya tekanan pada nilai tukar seiring dengan sentimen risk-off dari investor global,” kata Hosianna.
Tekanan tersebur lanjutnya, tercermin dari arus modal keluar (outflow) yang masih terjadi, tidak hanya di pasar saham (equity), tetapi juga di pasar obligasi pemerintah, yang per pekan lalu mulai mencatatkan outflow setelah sebelumnya mengalami inflow.
“Dimana per pagi ini, rupiah juga kita masih merupakan mata uang yang terburuk di Asia terhadap dollar AS),” ungkapnya.
Sebagai informasi, nilai tukar rupiah di pasar spot berbalik melemah hingga akhir perdagangan hari ini. Selasa (18/3), rupiah ditutup ke level Rp 16.428 per dolar Amerika Serikat (AS).
Ini membuat rupiah melemah 0,13% dibanding penutupan Senin (17/3) di Rp 16.406 per dolar AS. Alhasil, pergerakan rupiah sejalan dengan mayoritas mata uang di Asia.
Selanjutnya: Jadwal Imsakiyah Denpasar, Selasa 18 Maret 2025, Resmi dari Kemenag RI
Menarik Dibaca: Lagi, Harga Emas Mengukir Rekor All Time High, Bertengger di Atas US$ 3.000
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News