kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.937.000   -6.000   -0,31%
  • USD/IDR 16.376   23,00   0,14%
  • IDX 7.028   -79,29   -1,12%
  • KOMPAS100 1.021   -14,61   -1,41%
  • LQ45 782   -10,65   -1,34%
  • ISSI 229   -2,44   -1,06%
  • IDX30 406   -6,13   -1,49%
  • IDXHIDIV20 475   -7,64   -1,58%
  • IDX80 115   -1,62   -1,39%
  • IDXV30 117   -1,91   -1,61%
  • IDXQ30 131   -1,85   -1,40%

BI Buka Peluang Pangkas Suku Bunga Tahun Ini di Tengah Ketidakpastian Global


Kamis, 19 Juni 2025 / 05:43 WIB
BI Buka Peluang Pangkas Suku Bunga Tahun Ini di Tengah Ketidakpastian Global
Pegawai meninggalkan kantor pusat Bank Indonesia di Jakarta, Indonesia, 2 September 2020. Bank Indonesia (BI) masih mempertahankan suku bunga acuan (BI rate) di level 5,5% pada Rapat Dewan Gubernur Juni 2025.


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) masih mempertahankan suku bunga acuan (BI rate) di level 5,5% pada Rapat Dewan Gubernur Juni 2025. Meski demikian, peluang pemangkasan suku bunga tahun ini tetap terbuka, seiring dengan upaya menjaga stabilitas dan mendorong pertumbuhan ekonomi.

"Ke depan, BI akan terus mencermati ruang penurunan BI rate guna mendorong pertumbuhan ekonomi, dengan tetap mempertahankan inflasi sesuai sasaran dan stabilitas nilai tukar sesuai fundamental," ujar Gubernur BI Perry Warjiyo, Senin (17/6).

Perry menegaskan, keputusan pemangkasan suku bunga akan sangat mempertimbangkan kondisi inflasi. BI menargetkan inflasi berada pada kisaran 2,5% ± 1%. Selama inflasi terkendali di dalam rentang tersebut, maka ruang pelonggaran suku bunga tetap tersedia.

Baca Juga: BI Buka Peluang Penurunan Suku Bunga Tahun Ini, Tapi Sabar Dulu

Selain itu, BI juga mempertimbangkan kondisi likuiditas dan dinamika ekonomi global. “Kami akan melihat timing yang tepat sesuai kondisi global, karena faktor eksternal sangat menentukan, terutama terhadap nilai tukar rupiah,” kata Perry.

Ia menambahkan, BI juga akan terus menyesuaikan operasi moneter agar tetap pro-pasar dan mendukung ketersediaan likuiditas. “Kami ingin mendorong pertumbuhan kredit dan ekspansi likuiditas agar ekonomi terus bergerak,” jelasnya.

Sementara itu, Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede menilai peluang pemangkasan suku bunga masih terbuka, mengingat inflasi yang terkendali dan pertumbuhan ekonomi yang belum mencapai target. 

Ia memperkirakan BI akan menurunkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 5,25% pada tahun ini.

“Pertumbuhan ekonomi domestik menunjukkan tren perlambatan, yang juga tercermin dari pertumbuhan kredit konsumsi dan modal kerja yang hanya tumbuh masing-masing 8,82% dan 4,94% secara tahunan pada Mei 2025,” papar Josua.

Menurut Josua, ketidakpastian global masih tinggi, terutama akibat ketegangan geopolitik antara Israel dan Iran, serta potensi eskalasi perang dagang. Hal ini dapat memengaruhi arus modal asing dan stabilitas nilai tukar rupiah.

Baca Juga: Bank Indonesia Masih Buka Peluang Turunkan Suku Bunga Tahun Ini

Senada, Global Markets Economist Maybank Indonesia Myrdal Gunarto juga memproyeksikan penurunan BI rate sebesar 25 bps, dengan kemungkinan terjadi paling cepat pada Juli 2025, atau lebih realistis pada periode September hingga Desember 2025.

"Kami harapkan BI bisa mulai menurunkan suku bunga pada Juli, tapi melihat ketidakpastian global yang masih tinggi, kemungkinan lebih realistis adalah mulai September," kata Myrdal.

Ia menambahkan, peluang pemangkasan BI rate tahun ini cukup besar, terutama jika inflasi tetap rendah dan nilai tukar rupiah bertahan di bawah Rp16.000 per dolar AS.

Selanjutnya: Pertamax Turun Harga, Cek Dulu Harga BBM RON 92 di Shell, BP & Vivo, Kamis (19/6)

Menarik Dibaca: Daun Sirsak Ampuh Meredakan Asam Urat Tinggi, Ini Cara Konsumsinya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×