kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.306.000 -0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Inflasi Bulanan Periode Lebaran dan Ramadan Kemungkinan Melonjak Tajam


Senin, 04 Maret 2024 / 18:30 WIB
Inflasi Bulanan Periode Lebaran dan Ramadan Kemungkinan Melonjak Tajam


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Inflasi pada periode Ramadan dan Lebaran kemungkinan akan meningkat tajam. Pada musim tersebut memang biasanya inflasi menjadi meningkat, namun kali ini diiringi dengan kenaikan harga bahan pokok yang juga meningkat.

Adapun Ramadan tahun ini diperkirakan akan dimulai pada 11 atau 12 Maret 2024 dan berakhir pada 8 atau 9 April 2024

Wakil Direktur Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Eko Listiyanto menghitung, inflasi Maret kemungkinan akan mencapai 0,65% secara bulanan atau month on month (MoM) dan pada April bisa mencapai 0,8% MoM.

Baca Juga: Jaga Harga Pangan Saat Ramadan, Pengamat Minta Pemerintah Awasi Alur Distribusi

Lonjakan inflasi tersebut disebabkan kenaikan harga-harga kebutuhan bahan pokok makanan yang saat ini sedang melonjak tajam. bahan pokok makanan yang sedang meningkat di antaranya beras, minyak goreng, gula dan daging sapi, cabai rawit, bawang merah dan bawang putih.

Bahkan, sebenarnya satu bulan sebelum Ramadan, harga bahan pokok makanan juga sudah meningkat. Ini terbukti pada inflasi Februari yang meningkat menjadi 0,37% secara bulanan atawa MoM atau lebih tinggi bila dibandingkan dengan capaian inflasi Januari 2024 sebesar 0,04% MoM.

Baca Juga: Inflasi Bahan Makanan Proyeksi Melonjak Hingga 11,5% Saat Ramadan dan Lebaran

“Kenaikan harga ke daya beli efeknya tentu saja akan menggerus daya beli masyarakat, apalagi inflasi kali ini meningkat cepat dan besar. di Februari yang naik dua kali lipat menjadi 0,37% MtM dibanding Februari 2023 yang sebesar 0,16% MoM,” tutur Eko kepada Kontan, Senin (4/3).

Eko menambahkan, meskipun daya beli tergerus akibat kenaikan harga, namun karena ada momentum Ramadan yang umumnya diikuti dengan banyak aktivitas tradisi di masyarakat, maka harga-harga cenderung tetap tinggi meskipun ada intervensi pemerintah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×