Reporter: Siti Masitoh | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan, target pertumbuhan ekonomi yang sebesar 8% yang diusung Presiden Prabowo Subianto pada 2029 mendatang bisa dicapai dengan dorongan konsumsi rumah tangga.
“Pak Presiden ingin pertumbuhan kita 8% Maka kita cari pengali terbesar. Nah, pengali terbesar ini adalah sektor konsumsi. Jadi kita beri tepuk tangan konsumsi,” tutur Airlangga dalam keterangan tertulis, Kamis (28/8/2025).
Sebagaimana diketahui, pada kuartal II 2025 pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5,12% year on year (yoy). Salah satu pendorong utama pertumbuhan pada periode ini yaitu konsumsi rumah tangga yang memberikan kontribusi signifikan sebesar 2,64% terhadap total pertumbuhan ekonomi. Sementara itu, porsi konsumsi rumah tangga sendiri terhadap PDB nasional pada kuartal tersebut mencatat capaian sebesar 54,25%.
Baca Juga: Ekonomi RI Diproyeksi Tumbuh 5%, Konsumsi & Investasi Jadi Kunci Dongkrak Ekonomi
Airlangga menyebut, konsumsi tersebut diikuti oleh pertumbuhan UMKM. Airlangga menyebutkan bahwa UMKM memiliki peran besar dalam mengisi sektor konsumsi, dan tentunya dengan mendorong UMKM artinya mengapresiasi barang buatan lokal.
Airlangga menambahkan bahwa sektor pariwisata juga berperan penting dengan membundel belanja sebagai tujuan wisata, khususnya bagi turis Malaysia yang gemar berbelanja di Indonesia.
Ia menyampaikan bahwa Presiden telah memberikan arahan agar bandara-bandara dibuka untuk penerbangan internasional maupun regional, sehingga langkah ini diharapkan dapat mendorong berbagai program atau kampanye belanja di dalam negeri.
Lebih lanjut, kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia menunjukkan tren positif dimana jumlah kunjungan pada tahun 2024 tercatat sebanyak 13 juta kunjungan dengan nilai devisa sebesar Rp 296 triliun.
Baca Juga: PNB Per Kapita Jadi Indikator Kualitas Pertumbuhan
Hingga bulan Juni 2025, kunjungan wisman telah mencapai 7 juta kunjungan atau telah melebihi setengah capaian tahun 2024. Dengan tren ini, devisa yang dihasilkan sampai Juni 2025 diperkirakan dapat mencapai Rp 160 triliun yang sekaligus memberikan peluang besar bagi sektor ritel, kuliner, dan produk kreatif lokal.
Di sisi lain, Menko Airlangga juga menjelaskan terkait prospek perdagangan Indonesia ke depan yang semakin cerah dan optimis. Indonesia saat ini tengah dalam proses penandatanganan kerja sama IEU-CEPA yang akan membuka akses pasar Eropa dengan biaya masuk nol.
Selain itu, ketidakpastian tarif dengan Amerika Serikat juga telah terselesaikan dan menjadikan Indonesia sebagai negara ketiga yang berhasil mencapai kesepakatan. Kemudian, Indonesia juga mencatat kemenangan dalam sengketa perdagangan di WTO terkait produk biodiesel melawan Eropa.
Selanjutnya: Rupiah Bergerak Tipis ke Rp 16.359 Per Dolar AS Pada Tengah Hari Ini (28/8)
Menarik Dibaca: Siap-Siap! Promo Holland Bakery x BNI 30-31 Agustus, Jajan Roti Favorit Diskon 50%
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News