Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Inflasi Indonesia diperkirakan tetap terkendali dalam kisaran target Bank Indonesia (BI) pada 2025–2026, yakni di level 3%–4%.
Senior Economist DBS Bank Radhika Rao menilai kondisi ini memberi ruang bagi BI untuk melanjutkan kebijakan moneter yang lebih longgar, dan bersikap dovish.
"Bank Indonesia diperkirakan akan menyesuaikan kebijakan moneternya secara bertahap dengan mempertimbangkan nilai rupiah, arah suku bunga The Fed, serta target pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5%," jelas Radhika dalam riset terbarunya, dikutip Kamis (28/8/2025).
Baca Juga: Inflasi Medis Jadi Penyebab Naiknya Klaim Asuransi Kesehatan Individu
Ia menambahkan, meskipun defisit fiskal masih relatif tinggi, proyeksi DBS menunjukkan angka tersebut tetap berada di bawah 3% terhadap produk domestik bruto (PDB). Hal ini sejalan dengan prospek perbaikan penerimaan negara yang semakin solid.
DBS juga memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2026 dapat mencapai 5,4% secara tahunan (year on year/yoy). Angka ini menjadi yang tertinggi sejak 2018, ditopang oleh peningkatan investasi, konsumsi domestik, dan penguatan ekspor seiring membaiknya iklim perdagangan global.
Lebih lanjut, Radhika menyoroti pengaruh kebijakan moneter global. Dengan The Fed AS yang diperkirakan melonggarkan suku bunga pada bulan depan, BI kemungkinan akan mempertahankan sikap dovish pada kuartal IV 2025.
Baca Juga: Pangkas Suku Bunga Jadi 5%, BI Dinilai Manfaatkan Momentum Stabilitas Inflasi
"Para pembuat kebijakan akan terus memastikan transmisi dari pemangkasan suku bunga sebesar 100 basis poin yang telah dilakukan sepanjang tahun ini dapat tersalurkan secara penuh ke dalam perekonomian," ujarnya.
Selanjutnya: Demo Buruh Tuntut Kenaikan Upah 8,5%-10%, Berikut Perhitungan UMP 2026 Versi Buruh
Menarik Dibaca: Siap-Siap! Promo Holland Bakery x BNI 30-31 Agustus, Jajan Roti Favorit Diskon 50%
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News