Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. McKinsey Global Institute (MGI) dalam laporannya menyebut Indonesia dapat meraih status negara berpenghasilan tinggi (high-income economy) di 2045 jika mampu menciptakan kondisi yang menunjang pertumbuhan produktivitas sebagaimana dilakukan negara-negara lain untuk mencapai tujuan tersebut.
Berdasarkan laporan terkini dari McKinsey Global Institute yang berjudul The Enterprising Archipelago Propelling Indonesia's Productivity, menyebut terdapat dua faktor besar yang dapat dipelajari dari negara-negara tersebut untuk menjadi acuan bagi Indonesia meraih tujuan ini, yaitu pertumbuhan rasio antara modal terhadap jumlah pekerja (capital per worker), atau disebut pendalaman modal (capital deepening), serta sektor-sektor bisnis yang lebih kompetitif yang dapat mencetak lebih banyak perusahaan menengah dan besar.
Chris Bradley, Senior Partner McKinsey sekaligus Direktur MGI menyampaikan, untuk meraih status high-income economy, Indonesia harus meningkatkan jumlah perusahaan menengah dan besar sebanyak tiga kali lipat, sehingga menciptakan lebih banyak lapangan kerja berkualitas tinggi, dan mendorong pertumbuhan berbagai sektor value added.
Baca Juga: Indonesia Ingin Jadi Negara Maju? Ini Kuncinya
“Selain manufaktur dan pertanian, pangsa terbesar dari value added kemungkinan berasal dari sektor jasa,” pungkasnya dikutip Kamis (1/5).
Lebih jauh Ia menyebut, dalam upaya meraih status high-income economy, Indonesia perlu memperkuat lima capital, termasuk sistem keuangan yang tangguh, sistem pendidikan yang kuat, peraturan dan kebijakan kegiatan usaha yang mudah, infrastruktur kelas dunia, dan ekosistem yang mendukung bagi start-up dan perusahaan kecil.
Indonesia telah mengambil langkah besar untuk menurunkan angka kemiskinan ekstrem sejak 1980. Untuk beralih ke negara berstatus high-income, Indonesia perlu menaikkan pertumbuhan produktivitas (output per worker) tahunannya yang sejak tahun 2000 berada di angka 3,1% menjadi 4,9%. Negara-negara berstatus high-income ditandai oleh pendapatan per kapita setidaknya US$ 14,000.
Sebagai negara dengan ekonomi terbesar ke-16 serta negara dengan jumlah penduduk terbanyak ke-4 di dunia, Indonesia dapat memberi dampak positif bagi perekonomian global apabila mampu mencapai status high-income economy.
Laporan ini juga menyoroti peran krusial perusahaan, terutama perusahaan menengah dan besar, sebagai motor penggerak pertumbuhan ekonomi yang produktif dan berpendapatan tinggi.
Sebagai ekonomi terbesar ke-16 di dunia dan negara dengan populasi terbesar keempat di dunia, Indonesia berpotensi memberikan dampak positif bagi perekonomian global jika berhasil mencapai status ekonomi berpendapatan tinggi.
Laporan ini juga menyoroti peran kritis perusahaan, terutama perusahaan menengah dan besar, sebagai motor penggerak pertumbuhan ekonomi yang produktif dan berpendapatan tinggi.
Dalam laporan ini dibahas bagaimana transformasi di lima jenis modal (capital) dapat membantu Indonesia mendorong pertumbuhan produktivitasnya dan membantu para pelaku usaha dan pembuat kebijakan melacak kemajuannya, yakni Modal keuangan (financial capital) dengan memperluas kredit swasta (private kredit) dan kapitalisasi pasar saham untuk mendukung investasi kegiatan usaha.
Baca Juga: Airlangga Sebut Hilirisasi dan Industrialisasi Jadi Kunci Mencapai Indonesia Maju
Kedua adalah Modal manusia (human capital) dengan meningkatkan kualitas pendidikan dan kecocokan keterampilan (skills matching) untuk mendorong produktivitas tenaga kerja. Ketiga Modal institusional (institutional capital) yakni menyederhanakan proses registrasi kegiatan usaha serta kejelasan peraturan perundang-undangan untuk mengurangi biaya dan meningkatkan kegesitan (agility) kegiatan usaha.
Keempat modal infrastruktur (infrastructural capital), yakni membangun jalan, pelabuhan, infrastruktur digital untuk memperkuat logistik dan konektivitas. Terakhir, modal kewirausahaan (entrepreneurial capital), dengan mendukung perusahaan rintisan (start-up) serta meningkatkan private equity dan venture capital investment untuk membangun inovasi.
"Dengan berfokus pada bidang-bidang tersebut, Indonesia dapat membangun kondisi yang mendukung pertumbuhan produktivitas yang lebih tinggi,” ucap Khoon Tee Tan, Managing Partner, McKinsey & Company, Indonesia.
Sementara itu Kevin Russell, Senior Fellow di MGI menyebut kemajuan Indonesia menuju status high-income economy akan bergantung pada kesuksesan eksekusi transformasi di lima capital tersebut.
Baca Juga: McKinsey: Indonesia Berpotensi Jadi Negara Maju pada 2045 Jika Produktivitas Digenjot
Selanjutnya: Prospeknya Bullish, Koin-Koin Apa Saja yang Menarik Diperhatikan?
Menarik Dibaca: Promo Guardian Super Hemat 1-14 Mei 2025, Tambah Rp 1.000 Dapat 2 Serum Somethinc
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News