kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Indeks volatilitas melonjak tajam akibat Covid-19, BI: Negara-negara bertindak cepat


Selasa, 28 April 2020 / 19:54 WIB
Indeks volatilitas melonjak tajam akibat Covid-19, BI: Negara-negara bertindak cepat
ILUSTRASI. Gedung kantor pusat Bank Indonesia, Jakarta.


Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli

Tak berhenti sampai di situ, BI juga hadir kembali dengan penurunan GWM masing-masing sebesar 200 basis poin (bps) untuk bank umum konvensional dan 50 bps untuk Bank Umum Syariah atau Unit Usaha Syariah yang ditaksir mampu menambah likuiditas di perbankan hingga Rp 102 triliun.

Selanjutnya, ada juga peniadaan pemberlakuan kewajiban tambahan giro untuk pemenuhan Rasio Intermediasi Makroprudesial (RIM) terhadap Bank Umum Konvensional maupun Bank Umum Syariah atau Unit Usaha Syariah selama satu tahun yang ditaksir mampu menambah likuiditas hingga Rp 15,8 triliun rupiah.

Lebih lanjut, ada juga ekspansi operasi moneter lewat penyediaan term-repo kepada bank-bank dan korporasi dengan transaksi underlying SUN / SBSN dengan tenor hingga 1 tahun.

Baca Juga: BCA Life bayar klaim Rp 233,39 miliar di 2019

Selain AS dan Indonesia, banyak juga negara-negara baik maju dan berkembang yang juga telah menggelontorkan berbagai kebijakan ultra akomodatifnya baik dari sisi fiskal maupun moneter untuk menghalau dampak negatif lebih lanjut dari Covid-19.

Usaha-usaha inilah yang akhirnya membuat VIX berangsur-angsur menurun, meski belum bisa kembali ke posisi awal sebelum pandemi.

"Memang belum bisa membaik ke indeks sebelum pandemi, tetapi penurunan ini sebagai tanda bahwa adanya dampak positif dari kebijakan yang telah ditempuh oleh negara-negara untuk menyikapi pandemi," tandas bank sentral.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×