kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.060.000   18.000   0,88%
  • USD/IDR 16.445   2,00   0,01%
  • IDX 7.867   -18,52   -0,23%
  • KOMPAS100 1.102   -2,88   -0,26%
  • LQ45 800   1,11   0,14%
  • ISSI 269   -0,86   -0,32%
  • IDX30 415   0,50   0,12%
  • IDXHIDIV20 482   1,02   0,21%
  • IDX80 121   -0,09   -0,07%
  • IDXV30 132   -1,13   -0,85%
  • IDXQ30 134   0,17   0,13%

Hasil lelang barang gratifikasi KPK Rp 72 juta


Rabu, 11 Desember 2013 / 15:00 WIB
Hasil lelang barang gratifikasi KPK Rp 72 juta
ILUSTRASI. ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/hp.


Sumber: Kompas.com | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Lelang barang gratifikasi oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) sukses besar. Hasil lelang terbuka yang dilangsungkan di Istora Senayan, Jakarta, Rabu (11/12/13) siang itu mencapai angka Rp 72 juta.

"Kita tadi sudah melangsungkan lelang, antusiasmenya seru dan ramai sekali. Hasil lelang ini Rp 72.287.400," kata Direktur Gratifikasi Giri Suprapdiano usai lelang dilangsungkan.

Dari 78 barang gratifikasi yang dilelang, sebanyak 74 barang laku terjual. Hanya 4 barang yang tidak mendapatkan penawaran. Keempat barang itu adalah satu buah Chinese Ceramic Mini Tea Set seharga Rp. 889.300, satu buah pulpen seharga Rp. 835.300, satu paket stik golf seharga Rp 4.104.000 dan 3 lembar voucher belanja seharga Rp. 235.300. Sementara barang lainnya mulai dari barang elektronik seperti handphone, jam tangan, dan Ipod, hingga pakaian seperti batik dan baju koko laku terjual. Bahkan, beberapa diantaranya terjual jauh dari batas limit.

"Misalnya tadi sejadah yang harga limitnya Rp. 80.000 bisa menjadi 1,6 Juta," lanjut Giri.

Wakil Ketua KPK Adnan Pandu Praja mengaku merasa puas dengan lelang ini. Selain hasil yang didapat cukup besar, antusiasme warga yang mengikuti lelang juga cukup tinggi.

"Tadi sampai ramai sekali, ada yang lucu-lucu, ada juga yang sampai tegang," kata Adnan.

Dia berharap akan semakin banyak lagi warga yang ikut dalam pelaksanaan lelang selanjutnya. Dengan demikian, negara akan mendapatkan keuntungan yang lebih besar. (Ihsanuddin)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×