kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.060.000   18.000   0,88%
  • USD/IDR 16.445   2,00   0,01%
  • IDX 7.867   -18,52   -0,23%
  • KOMPAS100 1.102   -2,88   -0,26%
  • LQ45 800   1,11   0,14%
  • ISSI 269   -0,86   -0,32%
  • IDX30 415   0,50   0,12%
  • IDXHIDIV20 482   1,02   0,21%
  • IDX80 121   -0,09   -0,07%
  • IDXV30 132   -1,13   -0,85%
  • IDXQ30 134   0,17   0,13%

Harusnya Panglima TNI yang sambut Jokowi di Istana


Kamis, 16 Oktober 2014 / 11:38 WIB
Harusnya Panglima TNI yang sambut Jokowi di Istana
ILUSTRASI. 8 Manfaat Membaca Buku bagi Kesehatan Otak, Cegah Insomnia hingga Demensia


Sumber: TribunNews.com | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berencana menyambut Joko Widodo di Istana Negara setelah pelantikan presiden RI di MPR. Namun Partai NasDem melihat hal tersebut tidak tepat.

Pasalnya, Jokowi setelah pelantikan di MPR otomatis telah resmi sebagai Presiden RI dan memiliki kuasa atas Istana Negara. "Enggak mungkin, enggak bisa itu, pasti ditolak setelah Jokowi dilantik, SBY bukan siapa-siapa lagi," tutur Ketua Fraksi NasDem Victor Laiskodat di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (16/10).

Dengan alasan itulah, Victor menilai SBY tidak bisa menyambut Jokowi di Istana Negara. "Harusnya Panglima TNI yang menyambut Jokowi sebagai panglima tertinggi," katanya.

Diketahui, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) berencana menggelar upacara penyambutan Presiden dan Wakil Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla (JK) di Istana Negara usai pelantikan.

Jokowi-JK yang telah dilantik kemudian akan ke Istana dan disambut SBY dengan upacara militer dan mengajak Presiden terpilih itu keliling kantor. (Ferdinand Waskita)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×