kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.904.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.295   -10,00   -0,06%
  • IDX 7.113   44,39   0,63%
  • KOMPAS100 1.038   7,95   0,77%
  • LQ45 802   5,08   0,64%
  • ISSI 229   1,99   0,87%
  • IDX30 417   1,49   0,36%
  • IDXHIDIV20 489   1,52   0,31%
  • IDX80 117   0,66   0,57%
  • IDXV30 119   -0,75   -0,63%
  • IDXQ30 135   0,08   0,06%

Harusnya Panglima TNI yang sambut Jokowi di Istana


Kamis, 16 Oktober 2014 / 11:38 WIB
Harusnya Panglima TNI yang sambut Jokowi di Istana
ILUSTRASI. 8 Manfaat Membaca Buku bagi Kesehatan Otak, Cegah Insomnia hingga Demensia


Sumber: TribunNews.com | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berencana menyambut Joko Widodo di Istana Negara setelah pelantikan presiden RI di MPR. Namun Partai NasDem melihat hal tersebut tidak tepat.

Pasalnya, Jokowi setelah pelantikan di MPR otomatis telah resmi sebagai Presiden RI dan memiliki kuasa atas Istana Negara. "Enggak mungkin, enggak bisa itu, pasti ditolak setelah Jokowi dilantik, SBY bukan siapa-siapa lagi," tutur Ketua Fraksi NasDem Victor Laiskodat di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (16/10).

Dengan alasan itulah, Victor menilai SBY tidak bisa menyambut Jokowi di Istana Negara. "Harusnya Panglima TNI yang menyambut Jokowi sebagai panglima tertinggi," katanya.

Diketahui, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) berencana menggelar upacara penyambutan Presiden dan Wakil Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla (JK) di Istana Negara usai pelantikan.

Jokowi-JK yang telah dilantik kemudian akan ke Istana dan disambut SBY dengan upacara militer dan mengajak Presiden terpilih itu keliling kantor. (Ferdinand Waskita)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×