kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.880.000   -4.000   -0,21%
  • USD/IDR 16.256   36,00   0,22%
  • IDX 6.943   45,56   0,66%
  • KOMPAS100 1.012   10,56   1,05%
  • LQ45 777   6,08   0,79%
  • ISSI 227   2,86   1,28%
  • IDX30 401   3,61   0,91%
  • IDXHIDIV20 464   2,88   0,62%
  • IDX80 114   1,12   1,00%
  • IDXV30 115   1,52   1,35%
  • IDXQ30 130   0,92   0,71%

Harusnya Panglima TNI yang sambut Jokowi di Istana


Kamis, 16 Oktober 2014 / 11:38 WIB
Harusnya Panglima TNI yang sambut Jokowi di Istana
ILUSTRASI. 8 Manfaat Membaca Buku bagi Kesehatan Otak, Cegah Insomnia hingga Demensia


Sumber: TribunNews.com | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berencana menyambut Joko Widodo di Istana Negara setelah pelantikan presiden RI di MPR. Namun Partai NasDem melihat hal tersebut tidak tepat.

Pasalnya, Jokowi setelah pelantikan di MPR otomatis telah resmi sebagai Presiden RI dan memiliki kuasa atas Istana Negara. "Enggak mungkin, enggak bisa itu, pasti ditolak setelah Jokowi dilantik, SBY bukan siapa-siapa lagi," tutur Ketua Fraksi NasDem Victor Laiskodat di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (16/10).

Dengan alasan itulah, Victor menilai SBY tidak bisa menyambut Jokowi di Istana Negara. "Harusnya Panglima TNI yang menyambut Jokowi sebagai panglima tertinggi," katanya.

Diketahui, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) berencana menggelar upacara penyambutan Presiden dan Wakil Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla (JK) di Istana Negara usai pelantikan.

Jokowi-JK yang telah dilantik kemudian akan ke Istana dan disambut SBY dengan upacara militer dan mengajak Presiden terpilih itu keliling kantor. (Ferdinand Waskita)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×