kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.543.000   4.000   0,26%
  • USD/IDR 15.838   -98,00   -0,62%
  • IDX 7.384   -108,06   -1,44%
  • KOMPAS100 1.138   -20,96   -1,81%
  • LQ45 901   -18,70   -2,03%
  • ISSI 224   -1,86   -0,82%
  • IDX30 463   -11,32   -2,38%
  • IDXHIDIV20 560   -12,38   -2,16%
  • IDX80 130   -2,40   -1,81%
  • IDXV30 139   -1,66   -1,18%
  • IDXQ30 155   -3,12   -1,97%

Harga pertamax naik, rencana pembatasan BBM subsidi jalan terus


Selasa, 01 Februari 2011 / 16:16 WIB
Harga pertamax naik, rencana pembatasan BBM subsidi jalan terus


Reporter: Bambang Rakhmanto, Mohamad Jumasri, | Editor: Edy Can

JAKARTA. Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) non subsidi tidak menyurutkan langkah pemerintah untuk menerapkan pembatasan konsumsi BBM subsidi. Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa optimis rencana tersebut akan terus berjalan.

Hatta mengatakan pembatasan BBM subsidi itu untuk memenuhi rasa keadilan. Menurut Hatta, anggaran subsidi itu nantinya untuk memberikan perlindungan sosial bagi masyarakat yang terkena dampak kenaikan harga pangan dan minyak. "Kami betul-betul harus memberikan perlindungan subsidi kepada masyarakat yang semakin rentan. Jangan sampai subsidi tidak tepat sasaran," katanya, Selasa (1/2).

Asal tahu saja, pemerintah akan menerapkan pembatasan konsumsi BBM subsidi mulai April mendatang. Hatta mengatakan, pihaknya nanti akan memaparkan dampak sosial dan ekonomi akibat pembatasan BBM subsidi itu kepada DPR.

Mulai hari ini (1/2) Pertamina menaikkan harga BBM subsidi. Untuk wilayah UPMS III yakni Jakarta dan sekitarnya mulai hari ini harga jual SPBU untuk Pertamax menjadi Rp 8.050 per liter, naik 2,5% dari harga sebelumnya Rp 7.850 per liter.

Harga Pertamax Plus menjadi Rp 8.450 per liter, naik 4,3% dari harga jual SPBU sebelumnya sejak berlaku pada 15 Januari 2011 seharga Rp 8.100 per liter untuk wilayah Jakarta dan sekitarnya.

Sementara, harga jual SPBU untuk Pertamax Dex kemasan dan isi di daerah Jakarta dan sekitarnya untuk kemasan 20 liter naik menjadi Rp 227.000 dari harga sebelumnya Rp 222.000.

Ketua Komisi VII DPR Teuku Riefky Harsya menilai kenaikan harga BBM non subsidi ini bisa berdampak sosial meski kecil. Menurutnya, kenaikan harga BBM non subsidi ini bisa menciptakan kesenjangan sosial dengna masyarakat yang mendapatkan BBM subsidi. Karena itu, dia meminta kenaikan harga BBM subsidi ini menjadi rujukan bagi pemerintah dalam pembatasan BBM subsidi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×