kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Harga Pangan Mulai Naik Jelang Ramadan, Pedagang Pasar Soroti Ini


Jumat, 24 Februari 2023 / 13:46 WIB
Harga Pangan Mulai Naik Jelang Ramadan, Pedagang Pasar Soroti Ini
ILUSTRASI. Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) menyebut harga sejumlah komoditas pangan naik menjelang Ramadhan 2023.


Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) menyebut harga sejumlah komoditas pangan naik menjelang Ramadhan 2023.

Sekretaris Jenderal DPP Ikappi Reynaldi Sarijowan menyebutkan harga cabai rawit merah saat ini mencapai Rp 60 000/kg, cabai merah besar (TW) Rp65 000/kg, bawang merah masih di sekitaran Rp 45.000/kg, bawang putih Rp 38.000/kg.

"Harga MinyaKita juga masih di angka Rp 15.000 per liter, daging, telur, ayam, gula pasir, garam. Itu juga mengalami kenaikan yang cukup tinggi di beberapa pekan terakhir," kata Reynaldi dalam keteranganya, Jum'at (24/2).

Menurutnya, dengan naiknya beberapa harga komoditas pangan tersebut mencerminkan kinerja kementerian bidang ekonomi dan pangan dari Presiden Joko Widodo (jokowi) belum mampu menjalankan tugasnya dengan baik.

Terlebih lagi, kenaikan harga pangan terjadi lebih cepat dari tahun-tahun sebelumnya.

"Permintaan menjelang Ramadan biasanya terjadi di 15 hari menjelang bulan puasa dimulai. Tetapi ini masih jauh, beberapa bahan pokok sudah mulai cukup tinggi harganya," ujar Reynaldi.

Baca Juga: Jokowi Pesan Agar Produksi Beras Mencukupi Untuk Kebutuhan Nasional

Reynaldi juga meminta kepada pemerintah untuk menyiapkan strategi dan eksekusi di lapangan sehingga persoalan pangan ini bisa diatasi. Hal pertama yang perlu dibenahi terlebih dahulu adalah memperkuat pendataan.

"BPS seharusnya bersama dengan pihak yang diberikan kewenangan untuk dapat melakukan pendataan berapa produksi kita dan berapa asumsi permintaan kita," kata Reynaldi.

Selain itu, Reynaldi juga meminta pemerintah mendesain kebutuhan pangan yang secara disiplin dan terus menerus dilakukan dengan baik dan didampingi dengan baik.

Sama halnya dengan beras menurut di, agar difikirkan bagaimana proses distribusinya sehingga bisa menekan kenaikan harga.

"Beberapa hal tersebut dapat menjaga agar harga pangan di Ramadhan nanti tidak melambung tinggi," imbuhnya.

Baca Juga: Setuju dengan Batas Atas Pembelian Gabah, Perpadi Usulkan Ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×