kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Harga pangan di Pasar Senen merayap naik


Senin, 20 Januari 2014 / 18:12 WIB
Harga pangan di Pasar Senen merayap naik
ILUSTRASI. Karyawan merapikan kamar di Hotel Santika Premiere Palembang, Sumatera Selatan, Rabu (7/7/2021). ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/aww.


Reporter: Margareta Engge Kharismawati | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Seyogyanya hujan adalah anugerah bagi setiap masyarakat di setiap daerah. Namun apabila hujan tersebut turun dengan intensitas tinggi dan menyebabkan banjir, akan menjadi persoalan lain bagi perekonomian Indonesia.

Tidak hanya menghambat aktivitas masyarakat, banjir yang terjadi di berbagai daerah mengakibatkan harga bahan makanan melonjak naik. Setidaknya, hal inilah yang tergambar dari hasil reportase KONTAN di salah satu pasar tradisional ibukota Jakarta, yaitu Pasar Senen.

Semenjak kurang lebih beberapa hari terakhir, terjadi lonjakan harga di berbagai kelompok bahan pangan. Mulai dari beras, sayur mayur, hingga ikan segar.

Salah satu pedagang di Pasar Senen bernama Jaja mengatakan, harga sayur mayur mengalami kenaikan semenjak dua hari terakhir. Kol putih yang sebelumnya Rp 5 ribu/kilogram (kg) naik menjadi Rp 6 ribu/kg. Brokoli naik dari Rp 9 ribu/kg menjadi Rp 12 ribu/kg.

Tomat naik Rp 2 ribu menjadi Rp 10 ribu/kg. Wortel menjadi Rp 6 ribu/kg, dari sebelumnya rp 5 ribu/kg. Bukan hanya persoalan ketersediaan barang yang susah akibat banjir, sayur mayur yang datang pun tidak baik. "Di sana panennya jelek," ujar Jaja, Senin (20/1).

Alhasil, sayur yang datang pun sering dikomplain pembeli karena tidak baik kualitasnya. Selain sayur mayur, volatile food lainnya seperti beras, bawang, cabe hinga daging ayam turut naik.

Lihat, harga bawang merah yang tadinya hanya Rp 18 ribu menjadi Rp 25 ribu/kg. Cabe rawit merah yang sebelumnya Rp 40 ribu/kg-Rp 45 ribu/kg naik menjadi Rp 50 ribu/kg. Bahan pangan pokok beras naik Rp 500 per kg. Sekarang beras mencapai Rp 9.500/kg.

Daging ayam naik Rp 1 ribu menjadi Rp 28 ribu/kg. Khusus bawang putih tidak mengalami kenaikan harga, tetap di level Rp 10 ribu/kg. Telor ayam pun tidak naik, tetap di Rp 20 ribu/kg. Senada dengan bawang putih dan telor ayam, daging sapi juga tidak naik, tetap di Rp 100 ribu/kg.

Dari kelompok lauk yaitu ikan laut segar tak ketinggalan naik. Hanyadi, pedagang ikan di Pasar Senen menuturkan, ikan kembung sudah naik semenjak awal Januari kemarin. Saat ini ikan kembung dihargai Rp30 ribu/kg atau naik Rp 2 ribu/kg.

Karena intensitas hujan yang tinggi ini, ikan kembung pun jarang dijumpai di pasar. Tidak hanya ikan, harga cumi-cumi juga naik hingga Rp 5 ribu/kg. Sekarang cumi-cumi dihargai Rp 55 ribu/kg.

Kenaikan harga bahan makanan akibat banjir ini sudah diprediksi pemerintah. Hanya saja pemerintah memprediksi inflasi Januari akibat adanya bencana banjir ini tidak akan membuat inflasi mencapai 1%.

Wakil Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro menjelaskan, pemerintah akan menjaga pasokan pangan tetap ada terhadap daerah-daerah yang terkena banjir. Namun, melihat kenyataan kenaikan harga pangan yang bahkan mencapai Rp 2 ribu/kg-Rp 5 ribu/kg, inflasi dikhawatirkan bisa melesat naik di atas 1%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×