Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian PPN/Bappenas menyampaikan total alokasi Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2026 mencapai hampir Rp155 triliun.
Deputi Bidang Pembangunan Kewilayahan Bappenas, Medrilzam merinci, anggaran tersebut terdiri dari DAK fisik sebesar Rp 5 triliun, DAK non-fisik Rp 147,3 triliun, dan hibah ke daerah Rp 2,75 triliun.
Ia juga mengatakan kebijakan DAK 2026 akan diarahkan untuk mendukung lima tujuan utama, yaitu mencapai prioritas nasional, mempercepat pembangunan daerah, mengurangi kesenjangan layanan publik, mendorong pertumbuhan ekonomi, dan mendukung operasionalisasi layanan publik.
Baca Juga: OTT di Sultra, KPK: Terkait Dana Alokasi Khusus Rumah Sakit
"Memperkuat sinergi DAK dengan belanja Kementerian/Lembaga, kami menerapkan konsep THIS (Tematik, Holistik, Integratif, dan Spasial). Kami juga menekankan perlunya memperkuat tata kelola penyaluran langsung kepada penerima manfaat dan penyedia layanan, terutama untuk tunjangan guru, dokter spesialis, dan dokter subspesialis di daerah 3T (tertinggal, terpencil, dan terluar)," jelasnya.
Untuk hibah ke daerah, pemerintah akan melanjutkan dukungan pembangunan dan pengembangan MRT Jakarta serta mensinergikan pembiayaan dengan hibah daerah lainnya.
Selain itu, Bappenas menekankan pentingnya memperkuat kualitas perencanaan, pengalokasian, pelaksanaan, dan evaluasi program agar dampaknya benar-benar dirasakan, khususnya oleh kelompok sasaran.
Secara garis besar, DAK 2026 mencakup alokasi fisik, non-fisik, dan hibah ke daerah. Ada beberapa fokus, yaitu mendukung layanan dasar dan operasionalisasi layanan publik, mendukung pertumbuhan ekonomi daerah, serta program tematik prioritas.
Fokus layanan dasar dan operasionalisasi layanan publik terbagi menjadi DAK Fisik yakni kesehatan dan jalan.
Baca Juga: Dana Transfer Daerah Tahun 2025 Ditetapkan Rp 848 Triliun, Berikut Rinciannya
Kemudian DAK Non-Fisik seperti Bantuan Operasional Satuan Pendidikan (BOSB), Tunjangan Guru ASN Daerah, Bantuan Operasional Kesehatan, Dana Pelayanan Perlindungan Perempuan dan Anak, Dana BOP Museum dan Taman Budaya, serta Bantuan Pengembangan Perpustakaan Daerah.
Adapun fokus pertumbuhan ekonomi daerah terbagi menjadi dua tematik, yakni tematik kawasan produksi pangan DAK fisik pertanian dan DAK Fisik jalan.
Sementara untuk tematik pariwisata yakni terdiri dari DAK fisik pariwisata, DAK fisik jalan, dan DAK fisik sanitasi (khususnya infrastruktur persampahan).
Menurut Medrilzam, pariwisata merupakan salah satu sektor tercepat dalam mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.
Baca Juga: Dana Transfer Daerah 2025 Ditetapkan Rp 848 Triliun
Selain itu, ada tematik stunting yang masuk dalam fokus layanan dasar dan operasionalisasi layanan publik. Tematik ini akan didukung oleh DAK fisik air minum, DAK fisik sanitasi, DAK non-fisik BOK, dan BOKB.
Untuk hibah ke daerah, pemerintah juga akan melanjutkan proyek-proyek seperti Mass Rapid Transit Project di Jakarta, Upland Project, serta program lingkungan seperti Bio Carbon, Bio CF, dan FFL di Jambi.
Selanjutnya: Bappenas Sebut Kenaikan Belanja DAK (Dana Alokasi Khsusus) Dongkrak Ekonomi Daerah
Menarik Dibaca: Promo PSM Alfamart Periode 8-15 Agustus 2025, Mama Lemon 680ml jadi Rp 7.900
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News