kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.504.000   5.000   0,33%
  • USD/IDR 15.932   28,00   0,18%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Harga minyak tersulut, perbaikan defisit migas kian menantang


Rabu, 08 Januari 2020 / 20:19 WIB
Harga minyak tersulut, perbaikan defisit migas kian menantang
ILUSTRASI. harga minyak naik akibat ketegangan Timur Tengah


Reporter: Grace Olivia | Editor: Anna Suci Perwitasari

Semakin lama durasi ketegangan AS-Iran dan semakin tinggi harga minyak terkerek naik, maka dampak ke pelebaran defisit neraca dagang pun akan semakin besar. Bukan tak mungkin, defisit neraca dagang tahun ini bisa kembali memburuk mendekati posisi defisit pada 2018.

Faisal memprediksi, defisit neraca dagang bisa mencapai kisaran US$ 7 miliar tahun ini jika kenaikan harga minyak benar-benar mencapai kisaran US$ 80-US$ 100 per barel. Di satu sisi, harapannya ada perbaikan marginal di sisi neraca nonmigas akibat ekspor yang diproyeksikan membaik. Namun, di sisi lain, neraca migas kembali terancam memburuk defisitnya. 

Baca Juga: OPEC kembali memangkas produksi, ICP Desember naik jadi US$ 67,18 per barel

“Tak hanya berdampak ke neraca perdagangan, ketegangan geopolitik AS-Iran dan harga minyak yang tinggi secara berkepanjangan akan sangat buruk bagi perekonomian secara keseluruhan. Misalnya, dampak ke inflasi akibat kenaikan biaya produksi dan harga penjualan barang-barang,” pungkas Faisal. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×