kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.886.000   2.000   0,11%
  • USD/IDR 16.594   41,00   0,25%
  • IDX 6.973   139,78   2,05%
  • KOMPAS100 1.010   23,26   2,36%
  • LQ45 784   18,69   2,44%
  • ISSI 221   2,65   1,21%
  • IDX30 408   10,76   2,71%
  • IDXHIDIV20 480   12,55   2,69%
  • IDX80 114   2,41   2,16%
  • IDXV30 116   1,78   1,55%
  • IDXQ30 133   3,71   2,87%

Harga BBM Bersubsidi Turun Kalau ICP di Bawah US$ 70 per Barel


Jumat, 31 Oktober 2008 / 18:13 WIB
Harga BBM Bersubsidi Turun Kalau ICP di Bawah US$ 70 per Barel


Reporter: Gentur Putro Jati | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Sepertinya, harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi tidak akan turun dalam waktu dekat. Menteri Energi dan Sumberdaya Mineral (ESDM) Purnomo Yusgiantoro menandaskan, penurunan harga BBM bersubsidi mungkin dilakukan apabila harga BBM non subsidi, premium non subsidi atau Pertamax berada di harga Rp 6.000 per liter.

"Terus terang, kita tidak mau terjadi harga keekonomian Pertamax lebih murah dari harga BBM bersubsidi. Jadi kita akan monitor terus, agar harga keekonomian dari Pertamax supaya tetap lebih tinggi dari harga premium subsidi. Sekarang harga Pertamax Rp 7900/liter dan harga Premium Rp 6.000/liter," kata Purnomo.

Purnomo menambahkan, harga keekonomian Pertamax lebih murah menjadi pertimbangan untuk menurunkan BBM. Kalau harga ICP (Indonesia Crude Price) sudah di bawah US$ 70 per barel, maka harga Pertamax baru berada di bawah harga Premium bersubsidi.

"Saat ini, harga ICP berada di level US$ 71,77 per barel," kata Purnomo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Cara Praktis Menyusun Sustainability Report dengan GRI Standards Strive

[X]
×