Reporter: Gentur Putro Jati | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Sepertinya, harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi tidak akan turun dalam waktu dekat. Menteri Energi dan Sumberdaya Mineral (ESDM) Purnomo Yusgiantoro menandaskan, penurunan harga BBM bersubsidi mungkin dilakukan apabila harga BBM non subsidi, premium non subsidi atau Pertamax berada di harga Rp 6.000 per liter.
"Terus terang, kita tidak mau terjadi harga keekonomian Pertamax lebih murah dari harga BBM bersubsidi. Jadi kita akan monitor terus, agar harga keekonomian dari Pertamax supaya tetap lebih tinggi dari harga premium subsidi. Sekarang harga Pertamax Rp 7900/liter dan harga Premium Rp 6.000/liter," kata Purnomo.
Purnomo menambahkan, harga keekonomian Pertamax lebih murah menjadi pertimbangan untuk menurunkan BBM. Kalau harga ICP (Indonesia Crude Price) sudah di bawah US$ 70 per barel, maka harga Pertamax baru berada di bawah harga Premium bersubsidi.
"Saat ini, harga ICP berada di level US$ 71,77 per barel," kata Purnomo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News