kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.933.000   16.000   0,83%
  • USD/IDR 16.139   -85,00   -0,52%
  • IDX 7.931   38,34   0,49%
  • KOMPAS100 1.118   1,09   0,10%
  • LQ45 827   -2,94   -0,35%
  • ISSI 267   3,46   1,32%
  • IDX30 427   -1,81   -0,42%
  • IDXHIDIV20 491   -1,62   -0,33%
  • IDX80 124   -0,22   -0,18%
  • IDXV30 128   0,08   0,06%
  • IDXQ30 138   -0,34   -0,25%

Jika Harga Minyak US$ 80 per Barel, Harga BBM Subsidi Turun


Jumat, 31 Oktober 2008 / 15:30 WIB
Jika Harga Minyak US$ 80 per Barel, Harga BBM Subsidi Turun


Reporter: Hans Henricus B |

JAKARTA. Melorotnya harga minyak dunia memicu pemerintah mempertimbangkan untuk menggunting harga bahan bakar minyak bersubsidi (BBM). Pemerintah pun menggulirkan rencana memangkas harga BBM bersubsidi pada tahun depan apabila harga rata-rata minyak mentah dunia berada di bawah US$ 80 per barel.

 Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla mengatakan keputusan menurunkan harga BBM bersubsidi tergantung dari harga rata-rata minyak mentah di pasar internasional, tingkat nilai tukar rupiah terhadap mata uang dolar Amerika Serikat, dan jumlah subsidi yang masih dibutuhkan.

"Kala rata-rata harga crude oil terus turun, harga BBM bersubsidi bisa diturunkan," ujar Jusuf Kalla

Cuma, Wapres mengaku bahwa pemerintah belum memiliki taksiran persentase penurunan harga BBM bersubsidi. ""Kondisi ekonomi sudah berubah, kurs juga berubah, jadi perlu dihitung kembali berapa besar penurunannya," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mengelola Tim Penjualan Multigenerasi (Boomers to Gen Z) Procurement Strategies for Competitive Advantage (PSCA)

[X]
×