kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.704.000   25.000   1,49%
  • USD/IDR 16.450   35,00   0,21%
  • IDX 6.380   -139,26   -2,14%
  • KOMPAS100 926   -23,75   -2,50%
  • LQ45 725   -12,49   -1,69%
  • ISSI 196   -6,34   -3,13%
  • IDX30 379   -3,71   -0,97%
  • IDXHIDIV20 456   -5,75   -1,25%
  • IDX80 105   -2,26   -2,11%
  • IDXV30 108   -2,36   -2,13%
  • IDXQ30 124   -0,95   -0,75%

Jika Harga Minyak US$ 80 per Barel, Harga BBM Subsidi Turun


Jumat, 31 Oktober 2008 / 15:30 WIB
Jika Harga Minyak US$ 80 per Barel, Harga BBM Subsidi Turun


Reporter: Hans Henricus B |

JAKARTA. Melorotnya harga minyak dunia memicu pemerintah mempertimbangkan untuk menggunting harga bahan bakar minyak bersubsidi (BBM). Pemerintah pun menggulirkan rencana memangkas harga BBM bersubsidi pada tahun depan apabila harga rata-rata minyak mentah dunia berada di bawah US$ 80 per barel.

 Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla mengatakan keputusan menurunkan harga BBM bersubsidi tergantung dari harga rata-rata minyak mentah di pasar internasional, tingkat nilai tukar rupiah terhadap mata uang dolar Amerika Serikat, dan jumlah subsidi yang masih dibutuhkan.

"Kala rata-rata harga crude oil terus turun, harga BBM bersubsidi bisa diturunkan," ujar Jusuf Kalla

Cuma, Wapres mengaku bahwa pemerintah belum memiliki taksiran persentase penurunan harga BBM bersubsidi. ""Kondisi ekonomi sudah berubah, kurs juga berubah, jadi perlu dihitung kembali berapa besar penurunannya," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×