CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.386.000   -14.000   -1,00%
  • USD/IDR 16.295
  • IDX 7.288   47,89   0,66%
  • KOMPAS100 1.141   4,85   0,43%
  • LQ45 920   4,23   0,46%
  • ISSI 218   1,27   0,58%
  • IDX30 460   1,81   0,40%
  • IDXHIDIV20 553   3,30   0,60%
  • IDX80 128   0,57   0,44%
  • IDXV30 130   1,52   1,18%
  • IDXQ30 155   0,78   0,50%

Hadapi Ketidakpastian Global, Gubernur BI Sebut Bauran Kebijakan Penting Dilakukan


Selasa, 05 Desember 2023 / 15:29 WIB
Hadapi Ketidakpastian Global, Gubernur BI Sebut Bauran Kebijakan Penting Dilakukan
ILUSTRASI. Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menekankan pentingnya bauran kebijakan untuk menghadapi ketidakpastian global.


Reporter: Bidara Pink | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dalam forum internasional, Bank Indonesia (BI) kembali menekankan pentingnya bauran kebijakan untuk menghadapi ketidakpastian global. 

Gubernur BI Perry Warjiyo pun menceritakan bauran kebijakan yang sudah dilakukan Indonesia selama beberapa waktu terakhir ini. 

“Bauran kebijakan yang kami buat adalah, bauran kebijakan moneter dengan makroprudensial. Namun, tak hanya itu. Bank sentral juga bekerja sama dengan otoritas fiskal dan otoritas keuangan,” terang Perry dalam AMRO Forum 2023, Selasa (5/12). 

Ia mengambil contoh saat dunia dilanda inflasi tinggi, BI tidak hanya menggunakan jurus suku bunga dalam menjangkar inflasi. 

Karena, menurut Perry, kenaikan suku bunga yang terus tinggi akan membuat perekonomian dalam negeri tertekan. 

Untuk menyeimbangi kenaikan suku bunga, maka BI juga melakukan stabilisasi nilai tukar rupiah, untuk menjaga agar inflasi barang impor tak menyundut inflasi secara signifikan. 

“Jadi, waktu kami desain kebijakan moneter, kami tidak hanya bergantung pada kebijakan suku bunga saja. Memang perlu, tetapi kami juga menggunakan kebijakan stabilisasi nilai tukar rupiah,” ujarnya. 

Baca Juga: Bos BI Ungkap Momok Perekonomian Global 2024

Dalam hal ini, Perry menekankan kebijakan moneter Indonesia diarahkan untuk stabilisasi. 

Nah di waktu yang sama, BI mengambil kebijakan makroprudensial yang diarahkan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. 

Beberapa kebijakan makroprudensial yang dimaksud,  seperti memberi ketentuan down payment (DP) 0% untuk kredit pemican rumah (KPR) dan kredit kendaraan bermotor (KKB). 

Selain itu, kata Perry, BI juga memberikan insentif bagi bank yang menyalurkan kredit kepada sektor prioritas, serta melakukan pengembangan pada usaha mikro kecil menengah (UMKM). 

Kemudian, kerja sama otoritas moneter dan fiskal juga datang dari pemerintah yang turut menjaga inflasi lewat gerakan nasional pengendalian inflasi pangan (GNPIP). 

Selain itu, pemerintah mendorong pertumbuhan ekonomi lewat kebijakan fiskal yang akomodatif, salah satunya, dengan pemberian bantuan untuk menjaga daya beli masyarakat di tengah tingginya inflasi. 

Namun, Perry juga menekankan, kebijakan yang diambil masing-masing negara akan sangat bergantung dengan kondisi negara tersebut. 

Kata dia, kebijakan saja yang ditempuh oleh negara kawasan ASEAN+3 itu baik, sepanjang bertujuan sama, yaitu melindungi negara masing-masing dan juga regional dari awan mendung global. 

Baca Juga: BI Ingatkan Perekonomian Dunia Masih Belum Ramah Tahun Depan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×