kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.528.000   8.000   0,53%
  • USD/IDR 16.255   -55,00   -0,34%
  • IDX 7.057   -8,46   -0,12%
  • KOMPAS100 1.055   -0,65   -0,06%
  • LQ45 828   -2,28   -0,27%
  • ISSI 215   0,07   0,03%
  • IDX30 424   -0,68   -0,16%
  • IDXHIDIV20 513   0,21   0,04%
  • IDX80 120   -0,17   -0,14%
  • IDXV30 125   0,79   0,63%
  • IDXQ30 142   0,12   0,08%

Gubernur BI: Inflasi tahun ini bakal meleset, lebih rendah dari target di batas bawah


Selasa, 13 Oktober 2020 / 15:49 WIB
Gubernur BI: Inflasi tahun ini bakal meleset, lebih rendah dari target di batas bawah
ILUSTRASI. Gubernur BI Perry Warjiyo


Reporter: Bidara Pink | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) memperkirakan inflasi di sepanjang tahun 2020 akan meleset dari target. Sebelumnya, bank sentral Indonesia ini menargetkan, inflasi tahun ini ada di kisaran 2%-4%. 

“BI memperkirakan inflasi 2020 lebih rendah dari batas bawah dari target inflasi,” kata Gubernur BI Perry Warjiyo dalam video konferensi, Selasa (13/10). 

Akan tetapi, BI tetap optimistis kalau inflasi akan kembali ke dalam kisaran sasaran pada tahun depan. Untuk itu, bank sentral memegang teguh konsistensi dalam menjaga stabilitas harga untuk menjaga pergerakan inflasi. 

Hal ini juga dilakukan dengan memperkuat koordinasi kebijakan dengan pemerintah, baik di tingkat pusat maupun daerah agar inflasi tetap dalam kisaran targetnya. 

Baca Juga: Bank Indonesia tahan suku bunga acuan BI 7DRRR tetap di level 4%

Rendahnya inflasi di tahun ini sejalan dengan permintaan domestik yang belum kuat akibat pandemi Covid-19 yang memukul Indonesia. 

Hal ini juga terlihat dari Indeks Harga Konsumen (IHK) pada September 2020 yang tercatat deflasi 0,05% secara mom. Ini pun membuat inflasi sampai September 2020 tercatat 0,89% dan secara tahunan baru 1,42% yoy. 

Perry mengaku, inflasi yang rendah juga dipengaruhi oleh peran bank sentral dalam mengarahkan ekspektasi inflasi dalam kisaran target dan menjaga stabilitas nilai tukar rupiah.

Lebih lanjut, laju inflasi yang rendah juga sejalan dengan pasokan yang memadai akibat panen di beberapa sentra produksi, distribusi yang terjaga, serta harga komoditas pangan global yang rendah. 

Selanjutnya: Dana asing kembali masuk, rupiah menguat di dua pekan pertama bulan Oktober 2020

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×