kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.704.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.310   25,00   0,15%
  • IDX 6.803   14,96   0,22%
  • KOMPAS100 1.005   -3,16   -0,31%
  • LQ45 777   -4,08   -0,52%
  • ISSI 212   1,22   0,58%
  • IDX30 402   -2,62   -0,65%
  • IDXHIDIV20 484   -3,58   -0,73%
  • IDX80 114   -0,52   -0,46%
  • IDXV30 119   -0,94   -0,79%
  • IDXQ30 132   -0,40   -0,30%

Gubernur BI Beberkan 5 Tantangan Ekonomi Indonesia ke Depan


Jumat, 20 September 2024 / 06:00 WIB
Gubernur BI Beberkan 5 Tantangan Ekonomi Indonesia ke Depan
ILUSTRASI. Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengungkapkan lima tantangan ekonomi yang akan dihadapi Indonesia ke depan. KONTAN/Cheppy A. Muchlis/18/09/2024


Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - SURAKARTA. Gubernur Bank Indonesia sekaligus Ketua Umum Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) Perry Warjiyo mengungkapkan lima tantangan ekonomi yang akan dihadapi Indonesia ke depan.

Tantangan pertama, kata Perry adalah perubahan siklus ekonomi dan keuangan yang semakin cepat serta berisiko menimbulkan kerentanan.

"Itulah kenapa kebijakan publik stabilitas makroekonomi perlu dijaga," ujar Perry dalam acara Pembukaan Kongres ISEI XXII dan Seminar Nasional 2024 di Solo, Kamis (19/9).

Baca Juga: Jokowi: 85 Juta Pekerjaan Hilang Tahun Depan Imbas AI

Kedua, pergeseran pola sumber pertumbuhan ekonomi dunia, khususnya dari Amerika Serikat (AS) ke China, Indonesia dan India.

"Itulah kenapa hilirisasi, reformasi struktural perlu dilakukan," katanya.

Menurutnya, hilirisasi menjadi salah satu contoh yang Indonesia telah lakukan bagaimana sumber daya alam (natural resources) diolah menjadi bernilai tambah tinggi.

"Ekspor value added yang lebih tinggi. Itulah kenapa defisit transaksi berjalan bisa dibalik menjadi surplus," imbuh Perry.

Baca Juga: Dorong Pengembangan Panas Bumi di Tanah Air, Pemerintah Lakukan Hal Ini

Tantangan ketiga adalah perubahan demografi di negara maju dan berkembang. 

"Perubahan demografi yang semakin menua di negara maju, namun milenial di negara kita. Itulah mengapa digitalisasi perlu kita dorong untuk our future generation," tambahnya.

Dan tantangan selanjutnya adalah perkembangan digitalisasi yang pesat serta inklusi dan ekonomi hijau.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×