kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.430.000   -10.000   -0,69%
  • USD/IDR 15.289   50,00   0,33%
  • IDX 7.897   68,28   0,87%
  • KOMPAS100 1.205   9,55   0,80%
  • LQ45 979   8,95   0,92%
  • ISSI 228   0,30   0,13%
  • IDX30 499   4,36   0,88%
  • IDXHIDIV20 603   5,71   0,96%
  • IDX80 137   1,04   0,77%
  • IDXV30 140   0,01   0,01%
  • IDXQ30 167   1,40   0,85%

Surplus Neraca Dagang Berlanjut, BI: Positif untuk Ekonomi Indonesia


Selasa, 17 September 2024 / 18:01 WIB
Surplus Neraca Dagang Berlanjut, BI: Positif untuk Ekonomi Indonesia
ILUSTRASI. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, surplus neraca perdagangan Indonesia pada Agustus 2024 sebesar US$ 2,90 miliar


Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, surplus neraca perdagangan Indonesia pada Agustus 2024 sebesar US$ 2,90 miliar atau meningkat dibandingkan dengan surplus pada Juli 2024 sebesar US$ 0,50 miliar.

Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Erwin Haryono mengatakan, surplus neraca perdagangan yang berlanjut ini positif untuk menopang ketahanan eksternal perekonomian Indonesia lebih lanjut. 

"Ke depan, BI terus memperkuat sinergi kebijakan dengan pemerintah dan otoritas lain guna terus meningkatkan ketahanan eksternal dan mendukung pertumbuhan ekonomi nasional yang berkelanjutan," ujar Erwin dalam keterangan resminya, Selasa (17/9).

Erwin menambahkan, surplus neraca perdagangan yang lebih tinggi terutama bersumber dari peningkatan surplus neraca perdagangan nonmigas. 

Baca Juga: Neraca Dagang Indonesia Diprediksi Surplus US$ 2,29 miliar pada Agustus 2024

Neraca perdagangan non migas Agustus 2024 mencatat surplus sebesar US$ 4,34 miliar sejalan dengan ekspor non migas yang meningkat mencapai US$ 22,36 miliar. 

"Kinerja positif ekspor non migas tersebut didukung oleh ekspor komoditas berbasis sumber daya alam, seperti lemak dan minyak hewani/nabati (CPO), bijih logam, terak, dan abu maupun ekspor produk manufaktur seperti mesin dan perlengkapan elektrik, peralatan mekanis, serta kendaraan dan bagiannya," katanya.

Berdasarkan negara tujuan, ekspor non migas ke Tiongkok, Amerika Serikat, dan India tetap menjadi kontributor utama ekspor Indonesia.

Defisit neraca perdagangan migas tercatat menurun mencapai US$ 1,44 miliar pada Agustus 2024 sejalan dengan penurunan impor migas yang lebih besar dari penurunan ekspor migas.

Selanjutnya: Astra Sedaya Finance Terbitkan Obligasi Rp 2,6 Triliun Untuk Modal Kerja

Menarik Dibaca: Fitur VoiceX dari Yellow.ai Bikin Kualitas Suara dengan AI Lebih Real Time

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung Supply Chain Management Principles (SCMP)

[X]
×