CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.879   -20,00   -0,13%
  • IDX 7.138   -76,78   -1,06%
  • KOMPAS100 1.092   -10,79   -0,98%
  • LQ45 871   -4,60   -0,53%
  • ISSI 215   -3,27   -1,50%
  • IDX30 446   -1,85   -0,41%
  • IDXHIDIV20 539   -0,34   -0,06%
  • IDX80 125   -1,33   -1,05%
  • IDXV30 135   -0,56   -0,41%
  • IDXQ30 149   -0,34   -0,23%

Surplus Neraca Dagang Berlanjut, BI: Positif untuk Ekonomi Indonesia


Selasa, 17 September 2024 / 18:01 WIB
Surplus Neraca Dagang Berlanjut, BI: Positif untuk Ekonomi Indonesia
ILUSTRASI. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, surplus neraca perdagangan Indonesia pada Agustus 2024 sebesar US$ 2,90 miliar


Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, surplus neraca perdagangan Indonesia pada Agustus 2024 sebesar US$ 2,90 miliar atau meningkat dibandingkan dengan surplus pada Juli 2024 sebesar US$ 0,50 miliar.

Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Erwin Haryono mengatakan, surplus neraca perdagangan yang berlanjut ini positif untuk menopang ketahanan eksternal perekonomian Indonesia lebih lanjut. 

"Ke depan, BI terus memperkuat sinergi kebijakan dengan pemerintah dan otoritas lain guna terus meningkatkan ketahanan eksternal dan mendukung pertumbuhan ekonomi nasional yang berkelanjutan," ujar Erwin dalam keterangan resminya, Selasa (17/9).

Erwin menambahkan, surplus neraca perdagangan yang lebih tinggi terutama bersumber dari peningkatan surplus neraca perdagangan nonmigas. 

Baca Juga: Neraca Dagang Indonesia Diprediksi Surplus US$ 2,29 miliar pada Agustus 2024

Neraca perdagangan non migas Agustus 2024 mencatat surplus sebesar US$ 4,34 miliar sejalan dengan ekspor non migas yang meningkat mencapai US$ 22,36 miliar. 

"Kinerja positif ekspor non migas tersebut didukung oleh ekspor komoditas berbasis sumber daya alam, seperti lemak dan minyak hewani/nabati (CPO), bijih logam, terak, dan abu maupun ekspor produk manufaktur seperti mesin dan perlengkapan elektrik, peralatan mekanis, serta kendaraan dan bagiannya," katanya.

Berdasarkan negara tujuan, ekspor non migas ke Tiongkok, Amerika Serikat, dan India tetap menjadi kontributor utama ekspor Indonesia.

Defisit neraca perdagangan migas tercatat menurun mencapai US$ 1,44 miliar pada Agustus 2024 sejalan dengan penurunan impor migas yang lebih besar dari penurunan ekspor migas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×