Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID-SOLO. Gubernur Bank Indonesia sekaligus Ketua Umum Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) Perry Warjiyo mengungkapkan lima tantangan ekonomi yang akan dihadapi Indonesia ke depan.
Hal tersebut disampaikan Perry di hadapan Presiden Jokowi (Jokowi) saat menghadiri Pembukaan Kongres ISEI XXII dan Seminar Nasional 2024 di Solo, Kamis (19/9).
Tantangan pertama, kata Perry adalah perubahan siklus ekonomi dan keuangan yang semakin cepat serta berisiko menimbulkan kerentanan.
"Itulah kenapa kebijakan publik stabilitas makroekonomi perlu dijaga," ujar Perry dalam acara tersebut.
Kedua, pergeseran pola sumber pertumbuhan ekonomi dunia, khususnya dari Amerika Serikat (AS) ke Tiongkok, Indonesia dan India.
Baca Juga: BPJS Ketenagakerjaan Catat Hasil Investasi Rp 34,27 Triliun hingga Agustus 2024
"Itulah kenapa hilirisasi, reformasi struktural perlu dilakukan," katanya.
Menurutnya, hilirisasi menjadi salah satu contoh yang Indonesia telah lakukan bagaimana sumber daya alam (natural resources) diolah menjadi bernilai tambah tinggi.
"Ekspor value added yang lebih tinggi. Itulah kenapa defisit transaksi berjalan bisa di balikĀ menjadi surplus," imbuh Perry.
Tantangan ketiga adalah perubahan demografi di negara maju dan berkembang.
"Perubahan demografi yang semakin menua di negara maju, namun milenial di negara kita. Itulah mengapa digitalisasi perlu kita dorong untuk our future generation," tambahnya.
Dan tantangan selanjutnya adalah perkembangan digitalisasi yang pesat serta inklusi dan ekonomi hijau.
Selanjutnya: Citilink Tandatangani Kerjasama &Ujicoba Sustainbale Aviation Fuel di Bali IAS 2024
Menarik Dibaca: 10 Manfaat Makan Tauge untuk Kesehatan Tubuh Anda, Apa Saja ya?
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News