kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,75   -27,98   -3.02%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

BI Proyeksikan Pertumbuhan ekonomi Indonesia Tetap Kuat di Level 4,7% - 5,5% di 2024


Kamis, 21 Maret 2024 / 04:50 WIB
BI Proyeksikan Pertumbuhan ekonomi Indonesia Tetap Kuat di Level 4,7% - 5,5% di 2024
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo (tengah) beserta jajaran Deputi Gubernur BI hadir saat jumpa pers pengumuman hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI Bulan Maret 2024 di Jakarta (20/3/2024).


Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Bank Indonesia (BI) menyatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap kuat pada tahun 2024.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia ditopang permintaan domestik terutama konsumsi rumah tangga dan investasi.

Gubernur BI, Perry Warjiyo, mengatakan bahwa investasi bangunan lebih tinggi dari prakiraan, ini ditopang oleh berlanjutnya proyek strategis nasional (PSN) di sejumlah daerah dan berkembangnya properti swasta, sebagai dampak positif insentif pemerintah.

Baca Juga: Ditopang Konsumsi & Investasi, BI Prediksi Pertumbuhan Ekonomi RI Tetap Kuat di 2024

“Konsumsi rumah tangga dan investasi nonbangunan tetap terjaga, meskipun perlu terus didorong untuk mendukung berlanjutnya pemulihan ekonomi nasional,” ujarnya dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (20/3).

Menurut Perry, membaiknya permintaan domestik tercermin dari sejumlah indikator seperti Indeks Keyakinan Konsumen (IKK), Indeks Penjualan Riil dan PMI Manufaktur yang berada di zona optimistis.

Di sisi lain, ekspor barang diperkirakan belum kuat seiring penurunan permintaan dari negara mitra dagang utama, khususnya komoditas CPO, besi baja dan batubara, sedangkan ekspor jasa khususnya pariwisata tumbuh kuat.

Baca Juga: BI Pertahankan Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2024 di Kisaran 4,7%-5,5%

“Dengan berbagai perkembangan tersebut, pertumbuhan ekonomi 2024 diperkirakan berada dalam kisaran 4,7% - 5,5%,” terangnya.

Lebih lanjut, Perry menambahkan, pihaknya akan terus memperkuat sinergi stimulus fiskal pemerintah dengan stimulus makroprudensial BI untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, khususnya permintaan domestik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×