kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.871.000   -23.000   -1,21%
  • USD/IDR 16.405   -31,00   -0,19%
  • IDX 7.172   30,54   0,43%
  • KOMPAS100 1.044   3,16   0,30%
  • LQ45 813   1,58   0,19%
  • ISSI 225   0,08   0,04%
  • IDX30 425   1,08   0,25%
  • IDXHIDIV20 510   -0,54   -0,11%
  • IDX80 117   0,01   0,01%
  • IDXV30 121   -0,61   -0,50%
  • IDXQ30 140   0,12   0,08%

Gita mundur untuk pencitraan saja


Jumat, 31 Januari 2014 / 20:43 WIB
Gita mundur untuk pencitraan saja
ILUSTRASI. Film No Limit, film drama romantis terbaru Netflix yang masuk dalam jajaran top film Netflix hari ini di Indonesia.


Sumber: TribunNews.com | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), Hajriyanto Y. Thohari menilai pengunduran diri Gita Wiryawan dari Kabinet adalah hal yang biasa-biasa saja. "Tidak ada yang istimewa," ungkap Politisi Golkar ini ketika dikonfirmasi Tribunnews.com, Jumat (31/1/2014).

Ketua DPP Golkar ini katakan, langkah Gita sama saja seperti apa yang dilakukan kebanyakan tokoh politisi lainnya di negeri ini. Yaitu untuk tujuan pencitraan saja untuk menaikkan posisi tawar dalam konvensi capres yang dia ikuti.

"Ya biar tampak lebih fokus dan serius. Atau sebaliknya, sekadar agar kelihatan tidak ingin membebani kabinet," tutur Hajriyanto.

Hanya, lanjut dia, ada satu nilai pentingnya, yaitu semakin meyakinkan kita bahwa pada sejatinya mau menteri dari parpol atau menteri dari kalangan profesional nonparpol, semuanya bermain politik.

"Selama ini orang cenderung mendiskreditkan menteri-menteri dari parpol yang katanya sibuk berpolitik melulu daripada bekerja, waktunya habis untuk mengurusi politik saja, tidak bekerja dengan sungguh-sungguh dan profesional, dan atau tidak bersungguh-sungguh bekerja sebagai menteri, dan lain-lain. Sekarang terbukti bahwa menteri yang tidak dari parpol pun juga sibuk berpolitik. Jadi setali tiga uang saja alias sami mawon," katanya. (Srihandriatmo Malau)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×